"Kalau kita lihat di Tiongkok yang sudah sangat maju industri EV-nya, begitu dia capai sekitar 10 persen market share, growth-nya bisa 20-40 persen ke atas. Harapan kita, hal ini bisa dinikmati juga di Indonesia," ujarnya.
Rachmat menyampaikan, industri otomotif Indonesia memiliki potensi untuk menjadi hub kendaraan listrik. Itu ditunjukkan dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 1,4 juta unit dan ekspor sebesar 500.000 unit.
"Tinggal sekarang kita perlu mengajak teman-teman baik yang sudah ada maupun baru untuk transisi ke EV. Tentu kalau mereka mau melakukan itu, harus lihat ada apa tidak pasarnya, peraturannya. Menurut data, penjualan BEV itu naik terus dari tahun ke tahun," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)