Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

X Tak Bisa Diakses karena Gangguan, Elon Musk Sebut Ada Serangan Siber

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2025 |06:53 WIB
X Tak Bisa Diakses karena Gangguan, Elon Musk Sebut Ada Serangan Siber
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Platform media sosial X mengalami gangguan berkala pada Senin, (10/3/2025) dan pemiliknya, Elon Musk, menyalahkan serangan siber yang luar biasa kuat.

"Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Baik kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau suatu negara terlibat," kata Musk dalam sebuah posting di X pada Senin.

Dia tidak menjelaskan secara pasti apa yang dia maksud dengan "banyak sumber daya" dan komentarnya mengundang skeptisisme dari spesialis keamanan siber, yang menunjukkan bahwa serangan semacam ini — yang disebut penolakan layanan (denials of service) — telah berulang kali dilakukan oleh kelompok kecil atau individu.

Menurut Downdetector, X mengalami pemadaman berkala, yang membatasi 39.021 pengguna di Amerika Serikat (AS) untuk mengakses platform tersebut pada puncaknya pukul 10 pagi Waktu Timur. Pada pukul 5 sore, ada laporan bahwa layanan tersebut tidak dapat diakses oleh sekira 1.500 pengguna.

Sumber di industri infrastruktur internet mengatakan bahwa X telah dilanda beberapa gelombang penolakan layanan yang dimulai sekira pukul 9:45 UTC. Sumber tersebut berbicara dengan syarat anonim karena orang tersebut tidak berwenang untuk berbicara di depan umum mengenai masalah tersebut, demikian diwartakan Reuters.

Penolakan layanan bekerja dengan membanjiri situs web yang ditargetkan dengan lalu lintas jahat. Serangan semacam itu tidak selalu canggih, tetapi dapat menyebabkan gangguan yang signifikan.

Serangan dari Ukraina?

Musk kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Larry Kudlow dari Fox Business Network bahwa serangan siber tersebut berasal dari alamat IP yang berasal dari wilayah Ukraina.

 

Sumber industri tersebut membantah pernyataan Musk, dengan mengatakan bahwa sebagian besar lalu lintas jahat yang membombardir X dapat ditelusuri kembali ke alamat IP di Amerika Serikat, Vietnam, Brasil, dan negara-negara lain, dan bahwa jumlah lalu lintas jahat yang datang langsung dari Ukraina "tidak signifikan." Bagaimanapun, serangan penolakan layanan sangat sulit dilacak kembali ke pembuatnya dan alamat IP yang terlibat jarang memberikan wawasan yang berarti tentang siapa yang berada di baliknya.

Musk telah bergabung dengan Presiden AS Donald Trump, yang ia layani sebagai penasihat, dalam mengkritik upaya Ukraina yang terus berlanjut untuk melawan invasi Rusia. Musk mengatakan pada Minggu, (9/3/2025) bahwa garis depan Ukraina "akan runtuh" tanpa layanan komunikasi satelit Starlink miliknya, meskipun ia mengatakan ia tidak akan memutus akses Ukraina ke layanan tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement