Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Virus Misterius dari China Capai Titik Tertinggi di Inggris, Lansia Paling Terdampak

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 29 Januari 2025 |10:26 WIB
Virus Misterius dari China Capai Titik Tertinggi di Inggris, Lansia Paling Terdampak
Virus Misterius dari China Capai Titik Tertinggi di Inggris, Lansia Paling Terdampak (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Kasus "virus misterius" yang melanda China pada awal bulan ini telah mencapai titik tertinggi baru di Inggris. Pasien berusia tua menjadi yang paling terdampak.

1. Kasus hMPV Meningkat di Inggris

Melansir Daily Mail, Rabu (29/1/2025), data resmi menunjukkan, satu dari 20 pasien rumah sakit yang diuji untuk infeksi pernapasan di Inggris positif terinfeksi human metapneumovirus (hMPV) per 13 Januari.

Ini adalah angka tertinggi untuk musim dingin sejauh ini. Angka itu dua kali lipat dari yang dicatat pejabat kesehatan Inggris pada awal Desember.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan, hMPV di Inggris saat ini berada di tingkat 'sedang' berdasarkan hampir 8.000 sampel yang diuji.

Kekhawatiran seputar hMPV muncul setelah rekaman menyedihkan dari China menunjukkan rumah sakit dipenuhi orang tua bermasker yang menggendong anak kecil. Ini seperti mengingatkan pada hari-hari awal pandemi Covid-19.

Laporan berita lokal menyalahkan hMPV, kuman yang kurang dikenal tetapi tidak jarang, yang biasanya menyebabkan penyakit seperti flu ringan, tetapi dapat serius bagi sebagian orang.

Data terbaru Inggris menunjukkan, tujuh persen anak-anak yang sangat muda yang diuji di rumah sakit Inggris positif hMPV.

2. Kasus Melonjak pada Pasien Lansia

Meskipun ini merupakan penurunan dari satu dari 10 yang dites positif di awal tahun, kasus sekarang melonjak di kalangan orang tua.

UKHSA menemukan 7,3 persen dari mereka yang berusia di atas 80 tahun yang baru-baru ini diuji di rumah sakit positif terkena virus. Angka itu dua kali lipat dari angka yang tercatat pada pertengahan Desember.

Mereka yang berusia 65 hingga 79 tahun juga mengalami lonjakan kasus yang sama dengan 5,6 persen pasien yang dites positif hMPV, naik dari 3,4 persen pada pertengahan Desember.

Meskipun secara keseluruhan 4,9 persen positif hMPV adalah yang tertinggi yang tercatat sejauh musim dingin ini, angka tersebut masih jauh dari 10,7 persen yang tercatat pada 2021.

UKHSA menyatakan, mengatakan tingkat virus saat ini masih dalam ekspektasi dan biasanya mencapai puncaknya pada saat ini.

hMPV menyebabkan penyakit ringan bagi sebagian besar pasien. Namun, orang lanjut usia, sangat muda, dan mereka yang sudah memiliki penyakit sebelumnya berisiko lebih tinggi untuk sakit parah.

Pasien tersebut dapat mengalami kondisi paru-paru yang serius seperti pneumonia dan peningkatan tekanan pada tubuh akibat penyakit dapat membuat beberapa pasien berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung.

 

3. Gejala, Penyebaran, dan Pencegahan hMPV

Gejala infeksi hMPV mirip dengan pilek atau flu, termasuk batuk, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan demam. Mereka yang terserang biasanya sakit selama sekitar lima hari.

hMPV menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat mereka bernapas, tetapi jauh lebih parah saat mereka batuk dan bersin.

Infeksi dapat terjadi saat orang-orang di sekitar menghirup droplet ini atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi droplet tersebut, seperti gagang pintu, lalu menyentuh wajah atau mulut mereka.

Orang dengan hMPV juga dapat menyebarkan virus meskipun tidak mengalami gejala apa pun karena mereka masih dapat menularkan virus sebelum mulai merasa sakit.

Oleh karena itu, masyarakat didesak untuk mencuci tangan secara teratur dan benar, tinggal di tempat yang berventilasi baik jika memungkinkan, dan juga berusaha menghindari orang lain saat sakit untuk mengurangi potensi penyebaran hMPV.

hMPV, yang termasuk dalam famili serangga menular yang sama dengan virus pernapasan syncytial atau RSV yang lebih dikenal, pertama kali 'ditemukan' pada tahun 2001 tetapi diperkirakan telah beredar dan menyebabkan 'pilek' jauh sebelum identifikasi resminya.

Belum ada vaksin atau obat khusus untuk melawan virus tersebut yang telah dikembangkan.

4. Diimbau Gunakan Masker

"Sistem pengawasan kami di klinik dokter umum dan rumah sakit menunjukkan bahwa kadarnya sesuai dengan apa yang kami harapkan," kata Konsultan Epidemiologi di UKHSA, Dr Conall Watson.

"Kebanyakan orang telah terinfeksi hMPV saat mereka berusia lima tahun dan tertular lagi sepanjang hidup mereka," ucapnya.

Watson menambahkan, meskipun virus ini ringan bagi kebanyakan orang, mereka tetap harus mengambil langkah-langkah untuk mencoba dan menghindari penyebaran hMPV dan infeksi lainnya kepada orang lain.

"Jika Anda memiliki gejala seperti suhu tinggi, batuk, dan merasa lelah dan pegal, cobalah untuk membatasi kontak Anda dengan orang lain, terutama mereka yang rentan."

"Saat ini ada banyak virus yang beredar, termasuk flu. Jika Anda memiliki gejala penyakit pernapasan dan Anda perlu keluar, saran kami adalah Anda harus mempertimbangkan untuk mengenakan masker wajah," tuturnya.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement