Untuk memastikan keseimbangan pengguna saat berjalan, robot dilengkapi dengan sensor di telapak kaki dan di tubuh bagian atas yang memantau 1.000 sinyal per detik dan mengantisipasi gerakan yang diinginkan pengguna.
Lensa di bagian depan robot berfungsi sebagai mata yang menganalisis sekelilingnya, mengidentifikasi ketinggian tangga, dan mendeteksi rintangan untuk mengimbangi kurangnya kemampuan sensorik pengguna dengan paraplegia total.
Dengan eskoskeleton ini, pengguna dapat berjalan dengan kecepatan 3,2 km/jam dan tetap bebas menggunakan kedua tangannya saat berjalan. Lebih jauh, tim tersebut mengklaim bahwa robot tersebut memiliki kemampuan untuk melewati rintangan seperti lorong sempit, pintu, dan tangga.
(Rahman Asmardika)