Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT: Efek Besar Evolusi Badai Milton yang Makin Merusak AS?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 13 Oktober 2024 |10:50 WIB
SPECIAL REPORT: Efek Besar Evolusi Badai Milton yang Makin Merusak AS?
Special Report Okezone.
A
A
A

BADAI Milton yang menghantam beberapa wilayah Amerika Serikat (AS) pekan lalu menimbulkan kerusakan dahsyat, mencapai puluhan miliar dolar, dan korban jiwa. Badai Milton merupakan badai terkuat di Teluk Meksiko, baik dari segi kecepatan dan tekanan angin, dalam dua dekade terakhir.

Tren badai yang semakin kuat, teurtama di AS, telah terlihat dalam beberapa tahun belakangan, yang sejalan dengan teori para peneliti bahwa perilaku badai-badai terkuat ini terus berubah.

Bagi yang belum mengetahui, badai, topan, dan siklon tropis terbentuk oleh panas dari air laut. Saat badai menerjang lautan, panas tersebut berubah menjadi menjadi energi kinetik dahsyat yang meratakan pulau-pulau dan membanjiri kota-kota pesisir.

Sebagai dampak dari perubahan iklim, suhu laut kini memecahkan semua rekor, dan badai ini meresponsnya dengan tepat, mengambil jalur yang berbeda melintasi lautan, melambat, dan menjadi kurang dapat diprediksi serta lebih berbahaya.

Para ahli kini berlomba memahami perubahan ini secara tepat dengan harapan dapat mempelajari dan mengetahui bagaimana kita  dapat beradaptasi untuk menghadapinya. James Kossin, seorang ilmuwan iklim dan atmosfer pensiunan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengatakan bahwa ada siklus musiman yang berbeda untuk badai di Atlantik, dengan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali di musim dingin, dan puncaknya pada September. 

Karena perubahan iklim, awal musim badai yang lebih kuat datang lebih awal. "Badai itu sendiri bereaksi terhadap lingkungan tempat badai itu berada," kata Kossin, sebagaimana dilansir BBC. Jadi, lanjutnya, jika manusia membuat lingkungan pada Juni tampak seperti lingkungan yang biasanya terjadi pada Agustus atau September, maka badai itu akan berperilaku seolah-olah saat itu bulan Agustus atau September.

Kondisi laut yang luar biasa hangat karena perubahan iklim, meskipun ada faktor lain yang menjadikan musim ini aktif, termasuk kondiisi transisi dari El Nino ke La Nina, sekarang ini, cenderung meningkatkan aktivitas badai. "Dalam iklim yang menghangat, kita akan mengharapkan air berada pada suhu hangat yang kita butuhkan untuk badai di awal tahun," kata Kristen Corbosiero. 

 

Jadi, lanjut profesor madya di departemen ilmu atmosfer dan lingkungan di Universitas Albany di New York itu memprediksi kemungkinan musim yang lebih awal dan musim badai yang lebih panjang di masa mendatang. Meskipun awal musim 2024 yang intens dengan Badai Beryl sejalan dengan apa yang mungkin diharapkan oleh para ilmuwan iklim terkait perubahan iklim, masih terlalu dini untuk mengamati perubahan yang konsisten pada musim tersebut. 

"(Itu) belum terlihat jelas dalam data," kata Suzana Camargo, profesor fisika iklim dan samudra di Universitas Columbia.

Perubahan pada Badai

Salah satu badai terkuat yang terbentuk baru-baru ini di Atlantik terjadi dalam kondisi yang seharusnya mencegah terbentuknya badai, kata Hugh Willoughby, profesor riset di bidang bumi dan lingkungan di Florida International University.

Pada September 2023, di puncak musim Atlantik, Badai Lee dengan cepat menguat menjadi badai kategori lima. Saat itu, El Niño sedang berlaku, yang umumnya memiliki efek mencekik pada badai di Atlantik karena geseran angin yang lebih besar dan stabilitas atmosfer.

"Geseran angin adalah kematian bagi badai," kata Willoughby. Geseran angin vertikal adalah perubahan kecepatan dan arah angin pada ketinggian yang berbeda – geseran angin yang tinggi mengganggu struktur badai.

"Bayangkan Anda memiliki mesin turbin – geseran tersebut merobohkan beberapa bilahnya," kata Willoughby.

Jadi, terbentuknya Badai kategori lima seperti Lee meskipun ada geseran yang cukup besar merupakan "kejutan yang tidak mengenakkan".

Kehangatan laut yang luar biasa pada September 2023 mungkin entah bagaimana telah mengalahkan pengaruh geseran, kata Willoughby, meskipun tidak sepenuhnya jelas mengapa dan menjadi pertanyaan yang perlu dipecahkan oleh para ahli.

 

Intensifikasi yang Lebih Cepat

Willoughby juga mencatat bahwa badai yang terbentuk di Atlantik dalam beberapa waktu belakangan meningkat dengan lebih cepat dan memiliki puncak intensitas yang lebih tinggi, yang diyakini memiliki kaitan dengan perubahan iklim.

Dalam sebuah studi tahun 2020, Kossin menemukan intensitas badai antara tahun 1979 dan 2017 meningkat sekitar 6% per dekade. Badai sekarang 25% lebih mungkin mencapai ambang batas 111 mph (180 km/jam) yang diperlukan untuk diklasifikasikan sebagai badai besar dibandingkan 40 tahun lalu.

Perubahan pada intensitas badai ini diperngaruhi oleh suhu laut yang juga semakin tinggi.

"Suhu laut menentukan intensitas maksimum yang dapat dicapai badai," kata Willoughby.

Pergerakan Badai Melambat

Di sisi lain, di saat kecepatan angin dalam badai bertambah cepat, pergerakan badai di sepanjang jalurnya di atas lautan dan daratan melambat.

Dalam sebuah studi tahun 2018, Kossin menemukan bahwa badai di dekat AS telah melambat sekitar 17% sejak awal abad ke-20. Siklon tropis di Pasifik Utara bagian barat melambat hingga 20%.

Diperkirakan bahwa alasan perlambatan tersebut adalah cara perubahan iklim yang tidak merata dalam memanaskan dunia, dengan Arktik memanas hampir empat kali lebih cepat daripada bagian dunia lainnya. Akibatnya, perbedaan suhu antara Arktik dan daerah tropis menyempit. "Gradien suhu itulah yang menggerakkan angin," kata Kossin.

"Semakin kuat gradiennya, semakin kuat anginnya."

 

Badai Mengubah Jalur

Kossin mengingatkan bahwa jalur badai juga perlu mendapatkan perhatian serius. Pasalnya, perubahan yang terjadi pada intensifikasi dan kekuatan badai juga terlihat pada jalur badai itu sendiri.

"Orang tidak cukup banyak bicara tentang jalur," katanya. "Dan saya pikir itu jauh lebih berbahaya."

Dalam sebuah makalah tahun 2014, Kossin dan rekan-rekannya menemukan bahwa di belahan bumi utara, badai telah bergerak ke utara sejauh 53 km (33 mil) per dekade. Di belahan bumi selatan, badai telah bergerak ke selatan sejauh 62 km (39 mil) per dekade. Secara keseluruhan, badai tersebut bergerak sekitar satu derajat lintang menjauhi daerah tropis per dekade.

Hal ini dapat membuat masyarakat terpapar badai ekstrem di wilayah yang sebelumnya tidak terbiasa dengan badai. Kossin menunjuk pada migrasi siklon tropis di Pasifik Barat, di mana ia telah mengukur sedikit penurunan risiko di sekitar Filipina, tetapi peningkatan di utara dekat Jepang.

Adaptasi untuk Menghadapi Perubahan Badai

Teknologi dapat membantu menyelamatkan nyawa di masyarakat yang dilanda badai, sementara perubahan jangka panjang juga dapat membatasi hilangnya nyawa dan harta benda.

"Salah satu isu yang akan saya fokuskan adalah (membatasi) pembangunan lebih lanjut di wilayah pesisir," kata Carmargo.

"Kebijakan yang mengarah pada pembangunan real estat besar-besaran di wilayah pesisir seharusnya tidak dilanjutkan. Semakin banyak orang dan infrastruktur di wilayah yang biasanya berada di jalur badai menyebabkan lebih banyak dampak."

 

Bagi mereka yang tinggal di jalur badai, melakukan adaptasi luas pada bangunan dan pembangunan dapat membantu melestarikan rumah dan infrastruktur. Sementara itu, sistem peringatan dini yang andal dapat memberikan langkah awal yang menyelamatkan nyawa menuju keselamatan. Mungkin juga ada solusi alami untuk membantu memperkuat pulau dan wilayah pesisir, mulai dari menanam rumput yang mengikat lereng hingga mengisi kembali tempat tinggal tiram yang hilang.

"Adaptasi sangat penting, dan Anda tahu, pada akhirnya mungkin menjadi hal yang paling penting," kata Kossin.

"Karena kita tidak bisa tiba-tiba menghentikan perubahan iklim dan mengembalikan semuanya seperti semula. Ada inersia pada sistem yang tidak bisa kita atasi. Jadi, adaptasi akan menjadi bagian penting darinya."

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement