Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meta Larang RT dan Media Pemerintah Rusia dari Platform Media Sosialnya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 17 September 2024 |12:20 WIB
Meta Larang RT dan Media Pemerintah Rusia dari Platform Media Sosialnya
Meta.
A
A
A

NEW YORK - Pemilik Facebook Meta mengatakan pada Senin, (16/9/2024) bahwa mereka melarang RT, Rossiya Segodnya dan jaringan media pemerintah Rusia lainnya dari platformnya, dengan mengklaim bahwa media tersebut telah menggunakan taktik penipuan untuk melakukan operasi pengaruh secara rahasia secara daring.

Larangan tersebut menandai peningkatan tajam dalam tindakan perusahaan media sosial terbesar di dunia terhadap media pemerintah Rusia, setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengambil langkah-langkah yang lebih terbatas seperti memblokir media tersebut dari menayangkan iklan dan mengurangi jangkauan unggahan mereka.

"Setelah mempertimbangkan dengan saksama, kami memperluas penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap media pemerintah Rusia. Rossiya Segodnya, RT, dan entitas terkait lainnya kini dilarang dari aplikasi kami secara global karena aktivitas campur tangan asing," kata Meta dalam pernyataan tertulis, yang dilansir Reuters.

Penegakan larangan tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang, katanya. Selain Facebook, aplikasi Meta meliputi Instagram, WhatsApp, dan Threads.

Kedutaan Besar Rusia tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Gedung Putih menolak berkomentar.

Langkah Meta dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengajukan tuntutan pencucian uang awal bulan ini terhadap dua karyawan RT atas apa yang menurut para pejabat merupakan skema untuk menyewa perusahaan Amerika guna memproduksi konten daring guna memengaruhi pemilihan umum 2024.

 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Jumat, (13/9/2024) bahwa negara-negara harus memperlakukan aktivitas penyiar negara Rusia RT seperti halnya operasi intelijen rahasia.

RT telah mengejek tindakan AS dan menuduh Amerika Serikat berusaha mencegah penyiar tersebut beroperasi sebagai organisasi jurnalistik.

Dalam materi pengarahan yang dibagikan kepada Reuters, Meta mengatakan telah melihat media yang dikendalikan negara Rusia mencoba menghindari deteksi dalam aktivitas daring mereka di masa lalu dan memperkirakan mereka akan terus mencoba terlibat dalam praktik penipuan di masa mendatang.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement