JAKARTA - Oli motor juga bisa mengalami stres. Stres dalam artian kualitasnya sudah menuruh sehingga tidak bisa melindungi mesin dengan maksimal.
Padahal, oli merupakan komponen yang sangat penting. Jika oli sudah stres atau kualitasnya sudah tidak baik, berpotensi merusak sejumlah komponen yang ada di dalam mesin.
Lalu, apa penyebab oli menjadi stres? Berikut penjelasannya, sebagaimana melansir laman Wahana Honda, Kamis (22/8/2024) :
1. Sering Terjebak Macet
Kemacetan lalu lintas tidak hanya bisa membuat stres pengendaranya. Oli motor pun juga bisa terdampak.
Itu karena saat mesin motor hidup tapi motor tidak berjalan karena terjebak macet, bisa memperpendek usia oli. Terlebih kemacetan akan membuat sirkulasi udara menjadi tidak maksimal.
Dampaknya, suhu mesin akan semakin panas. Risiko komponen mesin mengalami keausan pun akan semakin tinggi.
2. Motor Lama Tak Dipakai
Motor yang jarang dipakai bukan berarti bebas masalah, terutama jika olinya tidak pernah diganti. Sebab, oli mesin mengandung zat aditif khusus untuk pelumasan, deterjensi, dan antioksidasi.
Kalau motor jarang digunakan, zat aditif ini dapat mengalami degradasi seiring berjalannya waktu. Akibatnya, oli tidak bisa lagi melindungi mesin dari keausan karena tingkat kekentalannya menurun. Meski motor jarang digunakan, oli mesin tetap harus diganti secara rutin untuk memastikan kualitasnya selalu prima.