NASA juga mencoba berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa saat meluncurkan Voyager 1 dan 2 pada 1977. Kedua wahana antariksa itu berisi rekaman fonograf tembaga berlapis emas berukuran 12 inci dengan gambar dan suara dari Bumi, termasuk ucapan salam dalam 55 bahasa.
Pesan-pesan perdana ini memunculkan transmisi yang lebih tidak biasa (dan tidak resmi) pada 1980-an. Seniman ilmiah Joe Davis keberatan dengan fakta bahwa pesan-pesan NASA tidak menyampaikan sistem reproduksi perempuan. Jadi, ia merekam kontraksi vagina balerina dan perempuan lain dan membuat campuran musik elektronik dan kata-kata yang diucapkan berdasarkan data tersebut. Davis secara diam-diam mentransmisikan "Poetica Vaginal" ke luar angkasa menggunakan teleskop radio sejuta watt milik Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Pesan yang diusulkan lebih lugas—dan meskipun akan berisi bentuk manusia, pesan itu tidak akan berisi referensi ke budaya manusia. Menyertakan gambar-gambar seni dan arsitektur terhebat umat manusia akan membuat pesan itu sangat besar, menurut para peneliti, dan alien mungkin tidak mengerti apa maksudnya.
"Jika umat manusia menerima pesan yang berisi penggambaran-penggambaran ini, tidak jelas apakah kita akan mengerti apa maksudnya," tulis mereka.
Sebaliknya, mereka berencana untuk fokus pada konsep yang mungkin dipahami oleh semua bentuk kehidupan cerdas: matematika dan fisika.