“Kalau kita bicara konteks yang ideal dari sisi SDM (sumber daya manusia, red) terlebih dahulu, brainware istilahnya. Tapi jika kita bcara tentang institusi negara kita bicara tentang aparatur sipil negara sesuatu yang dari sisi kepegawaian, menjadi tantangan, sehingga langkah yang menurut saya pragmatis yang pertama dari membenahi prosesnya terlebih dahulu,” terang Goutama.
Dengan perbaikan pada faktor-faktor ini, diharapkan instansi pemerintahan dan kementerian akan lebih mampu menghadapi ancaman serangan siber di masa mendatang sehingga kasus-kasus peretasan data seperti yang terjadi pada PDNS dan kebocoran data aparatur sipil negara (ASN) baru-baru ini tidak lagi terjadi.
(Fetra Hariandja)