Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengemudi Taksi Online di China Semakin Terjepit, Terancam Digantikan Robot Taksi

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 10 Agustus 2024 |10:48 WIB
Pengemudi Taksi Online di China Semakin Terjepit, Terancam Digantikan Robot Taksi
Pengemudi taksi online di China semakin terjepit, terancam digantikan robot taksi. (Reuters)
A
A
A

WUHAN - Pengemudi taksi online di China, semakin resah dengan keberadaan robotaxi. Mereka terancam kehilangan pekerjaan dengan adanya taksi tanpa pengemudi tersebut. 

Melansir Reuters, Sabtu (10/8/2024), Liu Yi (36) adalah salah satu dari 7 juta pengemudi taksi online di China. Ia mulai mengemudi paruh waktu tahun ini saat pekerjaan konstruksi melambat karena banyaknya apartemen yang tidak terjual di seluruh negeri.

Sekarang ia meramalkan krisis lain saat ia berdiri di samping mobilnya sambil melihat tetangganya memesan taksi tanpa pengemudi.

"Semua orang akan kelaparan," katanya tentang pengemudi di Wuhan yang bersaing dengan robotaxi dari Apollo Go, anak perusahaan raksasa teknologi Baidu.

Pakar ekonom dan industri memperkirakan pengemudi taksi daring dan taksi termasuk di antara pekerja pertama di dunia yang menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan akibat kecerdasan buatan saat ribuan robotaxi memenuhi jalan-jalan di China.

Taksi online (Reuters)
Taksi online (Reuters)

Teknologi kendaraan tanpa pengemudi masih dalam tahap percobaan. Namun, China telah bergerak agresif untuk memberikan lampu hijau pada uji coba dibandingkan dengan AS yang dengan cepat meluncurkan investigasi dan menangguhkan persetujuan setelah terjadi kecelakaan.

Setidaknya 19 kota di China menjalankan uji robotaxi dan robobus. Tujuh kota telah menyetujui uji coba tanpa monitor pengemudi manusia oleh setidaknya lima pemimpin industri: Apollo Go, Pony.ai, WeRide, AutoX, dan SAIC Motor.

Apollo Go mengatakan pada Mei, mereka berencana menyebarkan 1.000 robotaxi di Wuhan pada akhir tahun. Pada 2022, mereka telah memperkirakan beroperasi di 100 kota pada tahun 2030.

Pony.ai, yang didukung Toyota Motor Jepang, mengoperasikan 300 robotaxi dan berencana mengoperasikan 1.000 lagi pada 2026. Wakil presidennya mengatakan robotaxi dapat memakan waktu lima tahun untuk menjadi menguntungkan secara berkelanjutan. Saat itu mereka akan berkembang "secara eksponensial".

WeRide dikenal dengan taksi, van, bus, dan penyapu jalan otonom. AutoX, yang didukung pemimpin e-commerce Alibaba Group, beroperasi di kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai. SAIC telah mengoperasikan robotaxi sejak akhir 2021.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement