Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Serangan Siber Paling Berbahaya Satu Dekade Terakhir, Salah Satunya Ada Indonesia

Redaksi , Jurnalis-Selasa, 25 Juni 2024 |17:25 WIB
5 Serangan Siber Paling Berbahaya Satu Dekade Terakhir, Salah Satunya Ada Indonesia
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A


Alhasil, ribuan pengguna termasuk organisasi maupun perusahaan menjadi korban peretasan Hafnium, meski Microsoft terus bekerja melakukan pembaruan keamanan, Hafnium tetap mendapatkan celah baru untuk meretas melalui perangat lunak tersebut. serangan ini cukup berbahaya sebab memiliki dampak di seluruh dunia, termasuk pencurian data, gangguan operasional hingga kerugian finansial.

5. Serangan Siber Lockbit

Serangan ini diawali terjadi pada 2019, yang saat itu dijuluki virus abcd sesuai dengan nama ekstensi filenya. Dan berfokus pada perusahaan yang akan menganggap virus tersebut menghambat operasional dan rela mengeluarkan biaya besar untuk menebusnya.

Dalam serangan ini, LockBit menggunakan beberapa metode peretasan, mulai dari pengiriman email phising ke korban, mengeksploitasi keamanan suatu perangkat hingga serangan rantai pasokan seperti penyediaan layanan pihak ketiga agar peretas mendapatkan akses ke jaringan target.

Ada beberapa kejadian yang telah terjadi dengan menggunakan malware LockBit ini, salah satunya baru terjadi akhir akhir ini di Indonesia yaitu berdampak pada Situs PDN Indonesia (Pusat Data Nasional). Ketika LockBit bekerja di perangkat, banyak upaya yang terjadi mulai dari penonaktifan keamanan windows Defender, menghapus file sistem dan service yang penting, dan meminta tebusan yang menyebabkan perkiraan kerugian mencapai 131 Milliar.

Itulah 5 serangan siber paling berbahaya yang pernah ada. Hal ini membuktikan bahwa dunia digital dan dunia siber yang terus berkembang pesat tidak memungkiri adanya celah-celah keamanan siber yang justru bisa dimanfaatkan sekelompok orang jahat untuk melakukan peretasan, melakukan pencurian data hingga meminta tebusan dan merugikan suatu negara.

Oleh sebab itu, banyak kejadian serangan siber ini dapat dijadikan sebuah kesadaran dan pembelajaran baik individu maupun organisasi besar untuk terus meningkatkan keamanan siber menjadi kuat serta kewaspadaan terhadap situs-situs yang mungkin dapat berbahaya jika diakses.

(Ivan Christian Deva)

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement