Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cuaca Panas hingga Pecahkan Rekor Suhu Tertinggi di Negara Tetangga RI, Ini Penjelasannya

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 28 Mei 2024 |10:30 WIB
Cuaca Panas hingga Pecahkan Rekor Suhu Tertinggi di Negara Tetangga RI, Ini Penjelasannya
Cuaca panas hingga pecahkan rekor suhu tertinggi di negara tetangga RI, ini penjelasannya.
A
A
A

MALANG - Fenomena cuaca panas yang terjadi di wilayah beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Malang Raya disebabkan pertumbuhan awan yang sangat minim. Hal ini berdasarkan analisis dan penelitian dari akademisi Universitas Brawijaya (UB), Prof Adi Susilo.

Guru besar Geofisika Universitas Brawijaya Prof Adi Susilo menyatakan, minimnya pertumbuhan awan mempengaruhi frekuensi sinar matahari yang langsung mengenai permukaan bumi dan manusia, tanpa halangan apapin. Hal ini berlaku cukup lama. Menurut perhitungan, fenomena ini akan berlangsung hingga Oktober.  

“Tapi bukan berarti di musim panas ini, anomali iklim El Nino  ini tidak ada hujan, tetap ada potensi terjadi hujan. Namun bukan hujan yang bisa menyebabkan banjir atau sebagainya," ucap Prof Adi Susilo, melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (28/5/2024).

Cuaca panas yang ekstrem disebut Prof Adi juga tengah melanda negara-negara di ASEAN atau negara di Asia Tenggara. Bahkan di beberapa negara Asia, suhu panas meningkat drastis, terutama daerah-daerah perkotaan sangat merasakan dampaknya. 

"Pada akhir bulan April kemarin, Kota Manila, yang merupakan wilayah metropolitan di Filipina dengan populasi lebih dari 14 juta jiwa, menyentuh suhu di angka 38,8 derajat Celsius yang mana merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah mereka," kata pria yang juga pakar kegempaan dan geofisika ini.

Pada 22 April, suhu panas yang tinggi juga terjadi di Bangladesh. Suhu di Bangladesh mencapai 43 derajat Celcius. Ini  mengakibatkan pemerintah menutup sekolah-sekolah dasar di sana. Di bulan yang sama, Laos juga mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang masa, dengan suhu udara mencapai 43,2 derajat Celsius. 

"Di Thailand dampak yang ditimbulkan sudah sangat serius, terdapat sebanyak 61 orang tewas, akibat heatstroke yang ditimbulkan karena suhu panas yang menyentuh angka 52 derajat Celcius," tuturnya.

 

Namun, hal ini masih belum menunjukkan dampak yang signifikan di Indonesia. Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, cuaca panas yang terjadi di Indonesia disebabkan peralihan dari musim hujan ke kemarau. Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari, yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. 

"Gelombang panas akhir-akhir disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena gerakan semu matahari akhir April dan awal Mei berada diatas lintang 10 derajat Lintang Utara, bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan," tuturnya. 


Hal ini menyebabkan penyinaran matahari sangat terik dan memberikan kondisi yang panas. Rangkaian faktor selanjutnya adalah anomali iklim El Nino 2022/2024, analisis data historis menunjukan saat terjadi El Nino, dan akan mengalami anomali suhu hingga mencapai 2 derajat diatasi normal. 

"Adapun faktor berikutnya merupakan pengaruh pemanasan global, yang menyebabkan suhu terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Dampak panas yang terjadi di Indonesia disebutkan Prof Adi Susilo, cukup menyengat, sehingga tidak sehat untuk manusia yang beraktivitas di luar ruangan. Ia pun memberikan tips, ketika beraktivitas di luar ruangan, menggunakan pakaian berlengan panjang, namun hindari memakai baju-baju berwarna gelap atau hitam.

"Karena baju dengan warna tersebut bisa menyerap panas, yang akan mengakibatkan panas terperangkap di dalam dan membuat keringat keluar lebih mudah dan mengakibatkan dehidrasi. Lalu siapkan payung dan juga topi untuk menghindari paparan langsung terhadap sinar matahari," tuturnya. 
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement