JAKARTA - Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengungkapkan kondisi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sedang tidak baik-baik saja. Mereka menyebut ada kebocoran udara di sana.
Roscosmos menyatakan ini adalah masalah yang berulang kali terjadi. Namun, mereka menekankan masalah kebocoran udara yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan ancaman bagi astronot.
"Memang benar, para spesialis mendeteksi kebocoran udara di ISS. Tidak ada ancaman terhadap awak kapal atau stasiun itu sendiri,” kata Roscosmos seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Manajer Program ISS NASA, Joel Montalbano, ada kebocoran di modul pendukung kehidupan Zvezda Rusia ISS. Ia memaparkan, kebocorannya kecil, tapi terus bertambah.
Pejabat Roscosmos menjelaskan, kru Rusia secara teratur bekerja untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kebocoran di ISS. Saat ini masalah sudah dalam tahap perbaikan sementara.
"Ada area di ujung iSS yang kami lihat mengalami kebocoran. Ada kebocoran kecil. Kami melihat peningkatan kebocoran sekitar seminggu sebelum peluncuran dan docking Progress baru-baru ini," ujarnya.
Diketahui, NASA dan Roscosmos sebenarnya telah menemukan kebocoran udara di ISS pada Agustus 2020. Kebocoran itu terjadi di modul yang sama, yang menyediakan dukungan kehidupan penting seperti oksigen dan air.
Sumber kebocoran ini diidentifikasi pada Oktober 2020 dan diperbaiki sementara, namun titik kebocoran lainnya ditemukan pada November 2021 oleh kosmonot Rusia Pyotr Dubrov baru baru-baru ini.
Rusia akan keluar dari ISS setelah tahun 2024, pada saat AS mengumumkan sanksi yang menargetkan kepemimpinan Rusia karena perang di Ukraina.
Stasiun tersebut telah menjadi salah satu titik kerja sama terakhir antara Roscosmos dan NASA, yang berharap dapat terus mengoperasikan stasiun tua tersebut hingga tahun 2030.
Sementara itu, Roscosmos mengatakan pihaknya berencana membangun stasiun luar angkasanya sendiri, mengikuti contoh stasiun Tiangong yang independen milik China.
(Erha Aprili Ramadhoni)