Menurut mereka, kondisi ini pernah terjadi saat Badai Irma menerpa Semenanjung Florida, Amerika Serikat pada 2017. Saat itu angin yang sangat besar menyebabkan sebagian perairan Semenanjung Florida terdorong mundur sehingga memperlihatkan dasar laut.
Menurut kedua ilmuwan, kondisi angin tersebut justru itu tidak akan terjadi di Laut Merah. Dari situ mereka menganalisa bahwa kejadian terbelahnya laut itu bukanlah di Laut Merah.
Mereka yakin ada tempat lain yang lebih ideal sehingga fenomena terbelahnya laut itu jadi lebih mungkin. Mereka meyakini bahwa ada sedikit misinterpretasi dari lokasi keajaiban itu terjadi.
"Laut Merah hanyalah terjemahan tradisional yang diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Alkitab Versi King James," analisa Rebekah Garratt dan Rikesh Kunverji.
(Erha Aprili Ramadhoni)