KUALA LUMPUR - Sejumlah perusahaan desain chip asal China dilaporkan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan Malaysia untuk merakit sebagian dari chip kelas atas mereka.
Dilansir dari situs Reuters, Senin (18/12/2023), perusahaan pengemasan chip Malaysia diminta untuk merakit jenis chip yang dikenal sebagai unit pemrosesan grafis (GPU).
Beberapa kontrak juga telah disepakati, di samping nama-nama perusahaan yang belum dapat diidentifikasi dengan alasan perjanjian kerahasiaan.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah membatasi akses China terhadap penjualan GPU serta peralatan pembuat chip canggih lainnya.
Hal ini tampaknya menjadi alasan beberapa perusahaan desain chip China saat ini beralih ke Malaysia, yang menguasai 13% pasar global untuk pengemasan, perakitan dan pengujian semikonduktor.
Unisem, perusahaan penyedia layanan perakitan dan pengujian semikonduktor Malaysia menjadi salah satu dari sekian perusahaan yang dikabarkan mengalami peningkatan bisnis dengan klien China.
Meski menolak berkomentar terkait klien tersebut, Ketua Unisem, John Chia, membenarkan soal banyaknya perusahaan China yang datang ke Malaysia menyusul adanya sanksi perdagangan dan masalah rantai pasokan.
"Karena sanksi perdagangan dan masalah rantai pasokan, banyak perusahaan desain chip China datang ke Malaysia untuk membangun sumber pasokan tambahan di luar China guna mendukung produk mereka – bisnis masuk dan keluar China," ujarnya.
Terkait potensi ketegangan hubungan dengan AS dari kerjasama tersebut, dirinya menegaskan bahwa transaksi bisnis Unisem “sepenuhnya sah dan patuh”, terlebih perusahaan juga tidak mempunyai waktu untuk mengkhawatirkan terlalu banyak kemungkinan. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )