Persyaratan keamanan rancangan yang diterbitkan pada hari Rabu lalu mengharuskan organisasi yang melatih model AI ini untuk meminta persetujuan dari individu yang menggunakan informasi pribadi mereka, termasuk data biometrik, untuk tujuan pelatihan.
Dilansir dari situs Reuters, Jumat (13/10/2023), CAC telah mengatakan sejak bulan April bahwa mereka ingin perusahaan-perusahaan mengajukan penilaian keamanan kepada otoritas sebelum meluncurkan layanan bertenaga AI kepada publik.
Mereka juga menjabarkan panduan terperinci tentang cara mencegah pelanggaran kekayaan intelektual. Negara-negara di seluruh dunia tengah berkutat untuk menetapkan batasan-batasan atas teknologi ini.
China melihat AI sebagai area di mana mereka ingin menyaingi AS, dan telah menetapkan tujuan untuk menjadi pemimpin dunia dalam bidang ini pada tahun 2030. (Salsabila Nur Azizah)
(Saliki Dwi Saputra )