Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bambu Jepang akan Berbunga untuk Pertama Kali dalam 120 Tahun, Tanda Bencana?

Wahyu Sibarani , Jurnalis-Kamis, 07 September 2023 |08:30 WIB
Bambu Jepang akan Berbunga untuk Pertama Kali dalam 120 Tahun, Tanda Bencana?
Bambu Henon di Jepang (Foto: Cosmo Magazine)
A
A
A

HIROSHIMA - Bambu henon yang biasa ditemukan di Jepang akan berbunga pada 2028. Tapi kabar ini justru dikaitkan dengan tanda-tanda bencana bagi masyarakat di Negeri Sakura.

Diketahui bambu henon sejatinya merupakan bambu khas negeri China. Hanya saja pada abad ke-9, Jepang berhasil membudidayakan bambu unik itu. Kini, hutan-hutan bambu seluas 1.700 kilometer per segi yang ada di Jepang didominasi oleh bambu henon.

Masalahnya menurut Cosmos Magazine, bambu henon sifatnya monokarpik alias berbunga sekali lalu mati. Seperti pohon pisang yang akan mati ketika sudah berbuah.

Nah, pada 2020 sekelompok peneliti dari Hiroshima University di Jepang justru menemukan adanya tanda-tanda bambu henon yang akan berbunga. Diperkirakan bambu tersebut akan berbunga dengan sempurna di 2028.

Jadi setelah berbunga maka bambu henon akan mati. Justru kondisi itulah yang membuat para peneliti di Jepang khawatir.

Mereka membayangkan hutan-hutan bambu yang banyak di Jepang justru akan berubah jadi padang kering. Pasalnya bambu henon butuh waktu lama untuk kembali berkembang lagi yakni mencapai 120 tahun.

Sebenarnya terakhir kali bambu henon berbunga menurut IFL Science terjadi pada 1908. Hanya saja saat itu para peneliti di Jepang tidak berhasil menemukan jawaban untuk mencegah terjadinya bencana karena panjangnya waktu regenerasi bambu henon.

Kini dalam temuan di 2020, para peneliti langsung bertindak lebih cepat. Mereka langsung mengadakan penelitian dan mengamati bambu tersebut saat berkecambah.

Sayangnya hingga kini mereka justru belum menemukan jawaban dari masalah yang sama.

“Bambu tersebut tidak menghasilkan benih yang dapat berkecambah.  Tidak ada tanda-tanda regenerasi bambu ini setelah berbunga selama tiga tahun pertama,” kata Toshihiro Yamada, peneliti dari Hiroshima University.

Hal itu menyiratkan tanda bahwa bambu henon memang sulit melakukan regenerasi. Mereka kemudian menganalisa mengajukan beberapa saran tentang bagaimana bambu beregenerasi.

Salah satunya adalah keberadaan organ bawah tanah yang memungkinkan tanaman tumbuh kembali. Tapi jika jawaban tidak ditemukan, maka kehilangan bambu henon akan jadi mimpi buruk buat Jepang.

“Bambu henon memainkan peran penting dalam masyarakat manusia di Jepang, matinya seluruh tanaman setelah berbunga akan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar," terangnya.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement