Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sukses Meluncur, Satelit Aditya-L1 Milik India akan Tiba ke Matahari 4 Bulan Lagi

Wahyu Sibarani , Jurnalis-Senin, 04 September 2023 |21:10 WIB
Sukses Meluncur, Satelit Aditya-L1 Milik India akan Tiba ke Matahari 4 Bulan Lagi
Rocket PSLV XL milik ISRO sukses diluncurkan (Foto: BBC)
A
A
A

SRIHARIKOTA - The Indian Space Research Organisation (ISRO) atau Organisasi Penelitian Luar Angkasa India sukses meluncurkan satelit tanpa awak, Aditya-L1, menuju Matahari, Sabtu (2/9/2023) lalu. Proses peluncuran berjalan lancar setelah roket milik ISRO, PSLV XL, berhasil memisahkan diri dengan Aditya-L1 di luar angkasa.

Setelah pelepasan tersebut Aditya-L1 akan berjalan sendiri menuju Matahari. Diperkirakan empat bulan lagi Aditya-L1 akan sampai ke lokasi yang telah ditetapkan yang dekat dengan Matahari yakni titik L1.

"Setelah waktu peluncuran, Aditya-L1 diperkirakan akan sampai di titik L1 sekitar empat bulan lagi," sebut situs Jagranjosh, Senin (4/9/2023).

Hal itu juga dikuatkan oleh pernyataan Sreedhara Panicker Somanath, Ketua ISRO. Dia mengatakan peluncurkan Aditya-L1 berjalan dengan mulus dan saat ini tengah menuju titik L1.

"Ini perjalanan yang cukup lama hingga mencapai 135 hari. Semoga keberuntungan menyertai," jelas Sreedhara Panicker Somanath.   

Titik L1 diketahui bukan tempat yang sangat dekat dengan Matahari. Titik tersebut merupakan lokasi yang sangat ideal untuk melakukan penelitian terhadap Matahari.

L1 diketahui merupakan wilayah yang sangat stabil dan tidak terpengaruh oleh kondisi luar biasa yang terjadi di Matahari.

"L1 adalah titik stabil secara gravitasi yang terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi ke Matahari. Artinya Aditya-L1 akan selalu berada pada posisi relatif yang sama terhadap Matahari dan Bumi. Posisi itu sangat ideal untuk  melakukan pengamatan Matahari secara terus menerus," terang situs Jagranjosh lagi.

Hal itu diyakini akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk mengamati aktivitas Matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca antariksa secara real time.

Wahana ini sendiri membawa tujuh perangkat untuk mengamati fotosfer, kromosfer, dan lapisan terluar matahari (korona) dengan menggunakan detektor elektromagnetik, partikel, dan medan magnet.

Nigar Shaji, Project Director ISREO mengatakan kedatangan Aditya-L1 ke Matahari justru akan memberikan banyak manfaat buat semua pihak. Tidak hanya buat India tapi negara-negara di seluruh dunia.

Penelitian itu akan membantu para ilmuwan memahami aktivitas Matahari, seperti angin Matahari dan jilatan api Matahari. Dari situ juga akan diketahui pengaruh fenomena kondisi Matahari terhadap bumi dan cuaca dekat ruang angkasa secara real time.

Mylswamy Annadurai, mantan peneliti ISRO mengatakan Matahari terus-menerus mempengaruhi cuaca bumi melalui radiasi, panas dan aliran partikel serta medan magnet. Pada saat yang sama, katanya, hal itu juga berdampak pada cuaca luar angkasa.

"Cuaca luar angkasa berperan dalam seberapa efektif fungsi satelit. Angin matahari atau badai dapat mempengaruhi perangkat elektronik di satelit, bahkan merusak jaringan listrik. Namun ada kesenjangan dalam pengetahuan kita tentang cuaca luar angkasa," kata Mylswamy Annadurai.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement