Sebelumnya layanan Disney+ Hotstar di Indonesia cukup digemari lantaran harganya sangat terjangkau. Hadir pada 5 September 2020 lalu, para pelanggan bisa menikmati paket langganan per tahun sebesar Rp200 ribu saja.
Nantinya mulai 3 Oktober 2023, pengguna Disney+ Hotstar akan memiliki dua pilihan paket langganan yakni Paket Disney+ Hotstar Basic dan Paket Disney+ Hotstar Premium, dengan pilihan berlangganan Bulanan atau Tahunan untuk kedua paket tersebut.
Paket Disney+ Hotstar Basic akan ditawarkan seharga Rp65 ribu per bulan atau Rp450 ribu per tahun, sementara Paket Disney+ Hotstar Premium seharga Rp120 ribu per bulan atau Rp800 ribu per tahun.
Dalam keterangan resmi Disnye+ Hotstar, Jumat (1/9/2023), pelanggan dapat memilih untuk membatalkan langganan dengan mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan.
Jika pelanggan ingin membatalkan sebelum periode penagihan, pelanggan akan terus memiliki akses ke Disney+ Hotstar hingga akhir periode berlangganan mereka berakhir dan tidak akan dikenakan biaya di masa mendatang.
Sementara itu, jika pengguna berlangganan Disney+ Hotstar melalui pihak ketiga (third party), penagihan dan pengelolaan pengguna termasuk pembatalan mungkin akan berbeda-beda dan akan dilakukan melalui pihak ketiga (third party).
Kenaikan itu sendiri sejatihnya sudah diumumkan oleh Disney pada awal Agustus kemarin. Disney sendiri juga akan mengikuti cara Netflix untuk menghentikan praktik berbagi password atau kata sandi milik pengguna agar bisa dinikmati oleh rekannya. Aturan tersebut akan berlaku mulai tahun depan.
CEO Disney, Bob Iger lantas akan menerapkan opsi serupa untuk mengurangi pratik kecurangan yang merugikan perusahaannya. Namun dia tidak mengetahui secara persis apakah, hal itu akan mendorong pertumbuhan layanan streaming mereka.
“Akhir tahun ini, kami akan mulai memperbarui perjanjian pelanggan kami dengan persyaratan tambahan dan kebijakan berbagi kami. Dan kami akan meluncurkan taktik untuk mendorong monetisasi sekitar tahun 2024.” kata Iger dikutip dari IGN, Kamis (10/8/2023).
"Pada tahun 2024, kami akan membahas masalah tersebut lebih lanjut," tutup Iger.
(Martin Bagya Kertiyasa)