Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Manfaatkan Teknologi Machine Learning, Ilmuwan Ini Kembalikan Kemampuan Komunikasi Verbal Tuna Wicara

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 28 Agustus 2023 |12:29 WIB
Manfaatkan Teknologi Machine Learning, Ilmuwan Ini Kembalikan Kemampuan Komunikasi Verbal Tuna Wicara
Komunikasi verbal tuna wicara bisa dipulihkan melalui teknologi pembelajaran mesin. (Doc. Science Alaret)
A
A
A

JAKARTA - Para ilmuan kini bisa mengembalikan kemampuan komunikasi verbal tuna wicara, dengan menggunakan bantuan machine learning atau pembelajaran mesin.

Hal ini dibuktikan dalam dua kasus, dimana para ilmuwan telah berhasil menggunakan implan otak dan pembelajaran mesin untuk mengembalikan suara pasien. Dimana satu pasien kehilangan suara karena stroke dan satunya lagi akibat amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mewakili harapan akan adanya cara baru bagi para penderita kelumpuhan untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitar mereka.

Sebagaimana dilansir dari Live Science pada Senin (28/8/2023), untuk melakukannya elektroda digunakan untuk merekam aktivitas saraf seseorang saat mereka berpikir untuk melakukan tugas atau tindakan tertentu.

Rekaman ini kemudian digunakan untuk melatih perangkat keras atau perangkat lunak untuk melakukan tugas tersebut, misalnya, lengan palsu akan menekuk sebagai respons terhadap seseorang yang berpikir untuk menekuk lengannya.

Ahli bedah saraf Edward Chang dari Universitas California San Francisco dan ahli saraf Frank Willett dari Universitas Stanford telah sukses memulihkan kemampuan bicara pasien yang kehilangan kemampuan berbicara karena stroke dan ALS.

Kedua tim menggunakan metodologi serupa, yakni rangkaian elektroda ditanamkan ke otak masing-masing pasien, 128 elektroda oleh Edward dan 253 oleh Willet. Selain itu, AI dilatih untuk mengenali unit bunyi dasar yang membentuk kata.

Hal ini secara signifikan mengurangi jumlah unit yang perlu dipahami oleh AI. Tim menggunakan data ini, dan rekaman pasien berbicara sebelum terkena stroke, untuk membuat avatar virtual yang berbicara dengan suaranya.

Pada akhirnya, melalui avatarnya, pasien mampu berkomunikasi hampir secepat orang-orang di sekitarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement