Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

China Selangkah di Depan Ciptakan Energi dari Matahari Buatan

Wahyu Sibarani , Jurnalis-Senin, 28 Agustus 2023 |08:54 WIB
China Selangkah di Depan Ciptakan Energi dari Matahari Buatan
Tokamak HL-2A buatan China (Foto: Istimewa)
A
A
A

BEIJING - China serius untuk menciptakan energi dari matahari buatan. South China Morning Post, Senin (28/8/2023) mengabarkan bahwa China National Nuclear Corporation (CNNC) berhasil memproduksi plasma sebesar satu juta ampere atau satu Mega Amp, yang didapat memanfaatkan mesin tokamak terbaru, HL-2A.

“Ini adalah tonggak penting bagi pengembangan fusi nuklir di negara ini karena fusi nuklir terbatas adalah salah satu dari tiga landasan strategi pengembangan energi nuklir,” tulis CNNC dikutip South China Morning Post.

Perkembangan ini semakin dekat mewujudkan keinginan para ilmuan China yang berharap adanya produksi energi setara kekuatan matahari dalam menghasilkan panas dan cahaya. Proses itu diharapkan bisa menyediakan energi aman dan bersih yang tanpa batas.

Dalam sumber yang sama dikatakan bahwa pembuatan energi yang kerap disebut teknik matahari buatan itu sangat berbeda dengan reaksi fisi nuklir. Diketahui reaksi fisi nuklir merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang menghasilkan energi namun memiliki limbah radioaktif yang sangat berbahaya.

Beda dengan reaktor fusi magnetik atau tokamak yang justru menghasilkan energi bersih, CNNC mengatakan tokamak HL-2A telah berhasil mengalami kesulitan teknis yang sebelumnya terjadi karena  penggunaan sistem panas yang lebih kuat. 

CNNC kemudian berupaya melakukan pengalihan dan memanfaatkan perangkat yang bisa mengekstraksi panas, meminimalkan kontaminasi plasma dan melindungi dinding di sekitar reaktor. 

Capaian ini sangat melegakan China. Pasalnya upaya sebelumnya hampir berhasil melakukan hal yang sama. Hanya saja saat itu energi yang dikumpulkan masih belum stabil.

April 2023 lalu energi yang didapat dari tokamak milih China berhasil terkumpul selama tujuh menit. Capaian itu empat kali lebih lama dari upaya sebelumnya.

Kini energi satu mega amp yang dihasilkan HL-2A jadi catatan yang menakjubkan. Apalagi saat ini para ilmuwan di seluruh dunia sedang berupaya keras mengembangkan matahari buatan guna mendapatkan energi bersih.

Disebutkan South China Morning Post, China berupaya melakukan kerja sama untuk mewujudkan keinginan itu. Mereka juga aktif di International Thermonuclear Experimental Reactor yang saat ini dibangun di Prancis.

Fasilitas itu merupakan hasil kolaborasi dari Uni Eropa, China, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat. Lewat fasilitas di Prancis itu, mereka berharap bisa mencapai swasembada energi.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement