CALIFORNIA - Platform rapat online paling terkenal, Zoom, akhirnya memasuki akhir masa kejayaan usai pandemi Covid-19. Zoom lantas meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor.
Kondisi itu bertolak belakang dengan era kejayaan yang Zoom yang terjadi di masa-masa pandemi Covid-19. Waktu itu nyaris semua orang memanfaatkan Zoom bekerja secara daring dan melakukan rapat kerja virtual.

Kini setelah pandemi Covid-19 berakhir dan semua orang kembali bekerja seperti sedia kala, Zoom juga ikut-ikutan memanggil seluruh karyawannya untuk kembali ke kantor.
Untungnya pemanggilan kembali tersebut tidak berlaku penuh selama sepekan. Mereka hanya meminta karyawan untuk datang ke kantor dua kali seminggu. Sistem kerja hybrid itu diyakini merupakan transisi ke sistem kerja penuh secara konvensional.
Selain itu mereka yang datang ke kantor hanyalah karyawan yang tempat tinggalnya tidak jauh dari kantor pusat Zoom yang ada di San Jose, California, Amerika Serikat. Karyawan yang jarak rumah dengan kantor hanya 80 kilometer diwajibkan datang ke kantor.
"Kami percaya pendekatan hybrid seperti ini akan sangat efektif buat Zoom. Mereka yang tinggal dekat dengan kantor harus datang dan berinteraksi langsung dengan tim," ucap sumber Zoom yang dikutip Business Insider, Senin (7/8/2023) ini.
BACA JUGA:
"Sebagai perusahaan, kami dalam posisi terbaik untuk menggunakan teknologi, terus berinovasi, dan mendukung pengguna global kami," sambung sumber tersebut.
Kebijakan yang diterapkan Zoom disebutkan New York Post sebagai kondisi yang bertolak belakang dengan masa kejayaan Zoom di era pandemi Covid-19. Waktu itu Zoom begitu diminati oleh banyak orang sebagai solusi pembatasan kerja fisik yang dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Saking popularnya Zoom mengalami keuntungan yang luar biasa besar. Bahkan Zoom dinilai merupakan salah satu faktor pemicu disrupsi cara kerja konvensional jadi virtual.
BACA JUGA:
Hanya saja seiring waktu hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi. Nilai saham Zoom bahkan pada 2021 anjlok dengan cepat seiring adanya pelonggaran pembatasan kerja.
"Tahun ini nilai saham mereka juga stagnan dimana para pekerja sudah kembali masuk kantor dan menyebabkan berkurangnya komunikasi virtual seperti sebelumnya," sebut New York Post.
Diketahui Zoom memiliki dua kantor pusat di Amerika yakni San Jose, California dan Denver, Colorado. Jumlah karyawan mereka saat ini lebih dri 8.400 orang.
(Saliki Dwi Saputra )