Dilansir dari Space, Minggu (9/4/2023), gerhana Matahari hibrida merupakan gabungan antara annular dan gerhana Matahari total. Pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena yang berbeda.
Ketika menyaksikannya saat Matahari terbit atau terbenam kemungkinan pengamat akan melihat fenomena “cincin api” secara singkat.
Apabila melihatnya pada siang tengah hari, pengamat akan melihat gerhana Matahari total. Jadi, keduanya terjadi secara terpisah, tidak bisa bersamaan.
Fenomena gerhana Matahari hibrida terjadi ketika jarak Bulan yang mendekati batas bayangan umbral untuk mencapai Bumi karena melengkung.
Ketika sudah berada pada posisinya, puncak bayangannya yang berbentuk kerucut berada di atas permukaan Bumi pada awal dan akhir jalur gerhana.