H Endang menyatakan, uang receh tersebut ia kumpulkan sejak empat bulan lalu. Sebagian berasal dari pembayaran jembatan penyeberangannya di Dusun Rummabe II, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Menurut Endang, dia juga menguji kesabaran dan pelayanan karyawan showroom mobil. Alasannya, selama ini banyak orang menilai dari penampilan saja.
"Saya datang pakai kàos dan celana pendek serta sendal jepit. Ternyata saya disambut baik meski penampilan seperti ini," ujarnya.
Adapun, Endang merupakan pengusaha jembatan penyeberangan yang terbuat dari rangkaian perahu ponton. Untuk menggunakan jembatan perahu itu, pengguna dikenakan tarif Rp 2.000.
Dalam sehari, jembatan perahu itu dilewati 10.000 pengendara motor yang sebagian besar bekerja di pabrik di wilayah Ciampel. Adapun omzet jembatan perahu di Karawang berkisar lebih dari Rp20 juta per hari.
(Kurniawati Hasjanah)