Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Fenomena Aphelion, Biar Tak Termakan Hoaks yang Sempat Beredar

Ahmad Muhajir , Jurnalis-Senin, 24 Januari 2022 |15:43 WIB
Mengenal Fenomena Aphelion, Biar Tak Termakan Hoaks yang Sempat Beredar
Mengenal fenomena Aphelion (Foto: iStock)
A
A
A

JAKARTA - Fenomena astronomi sangat beragam, salah satunya adalah Aphelion. Hoaks mengenainya sempat beredar di WhatsApp, menyebutkan bikin cuaca Bumi jadi sangat dingin. Benarkah demikian?

Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangeran dengan tegas membantah kalau fenomena Aphelion bisa membuat Bumi sangat dingin.

Baca JugaStruktur Tanah Lunak, Jakarta Bisa Rusak Parah Jika Gempa Megathrust 8,7 Terjadi

Diolah dari keterangan resmi LAPAN, Senin (24/1/2022), Andi menjelaskan bahwa fenomena Aphelion adalah kondisi di mana Bumi punya jarak paling jauh dari Matahari.

"Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 Km. Sejak 1800, terjadinya fenomena Aphelion dalam 200 tahun terakhir selalu berlangsung pada Juli," kata Andi.

Baca JugaDaftar Daerah Indonesia yang Alami Fenomena Matahari Terbenam Lebih Lambat

Dia menegaskan, Aphelion tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan Bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim yang turur berperan besar dalam perubahaan suhu.

"Intensitas Matahari bervariasi, anatar 1.321,5 W/m2 saat Aphelion atau kurang lebih 3,4% dari rata-ratanya (1.366 W/m2)," paparnya.

Sehingga, sambung Andi, suhu efektif di permukaan Bumi cuma bakal bervariasi kurang lebih 2,4 derajar Celsius dari rata-ratanya (15 derajat Celcius).

(Ahmad Muhajir)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement