"Jika ditinjau dari pengamatan tata surya di luar bumi, posisi sumbu rotasi bumi tegak lurus terhadap sinar matahari ke bumi," kata Andi dikutip dari laman Edukasi Sains LAPAN, Kamis (23/9/2021)
Hal ini mengakibatkan batas siang-malam di setiap permukaan bumi akan berimpit dengan garis bujur bumi, sehingga menyebabkan waktu siang dan malam nyaris sama. Walau, kenyataannya tidak tepat 12 jam karena dipengaruhi oleh pembiasan atmosfer.
Bagi pengamat yang berada di garis khatulistiwa, matahari akan tampak berada tepat di atas kepala saat tengah hari. Sedangkan untuk tempat lainnya, bayangan matahari akan condong ke utara atau ke selatan, sesuai dengan lintang tempat pengamatan.
Ketika ekuinoks, matahari akan terbit nyaris tepat nyaris di timur dan terbenam nyaris tepat di arah barat. "Hal dikarenakan perpotongan antara ekuator langit dengan ufuk adalah titik timur dan barat," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)