Dalam studi terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa kondisi cuaca ikut mendorong penyusutan lapisan es tebal di Area Es Terakhir di Kutub Utara tersebut.
Akan tetapi, perubahan iklim dinilai lebih memungkinkan hal itu terjadi secara bertahap, menipiskan es yang telah lama ada di Area Es Terakhir tersebut dari tahun ke tahun.
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa pemanasan global, sebagai dampak dari perubahan iklim, dapat mengancam kawasan lebih dari yang diperkirakan model iklim sebelumnya.
Saat perubahan iklim mencairkan wilayah lain di Kutub Utara, hal itu dapat menimbulkan masalah bagi hewan yang bergantung pada es untuk berkembang biak, berburu, dan mencari makan.