Hal tersebut menimbulkan perselishan dengan Nepal yang akhirnya terselesaikan pada tahun 2010. Kathmandu dan Beijing sepakat bahwa pengukuran mereka mengacu pada hal-hal yang berbeda, satu pada ketinggian batuan Everest dan yang lainnya pada ketinggian lapisan salju.
Nepal kemudian memutuskan melakukan survei dan diikuti oleh China. Hal ini menyusul dugaan bahwa pergerakan lempeng tektonik dan gempa bumi besar tahun 2015 mungkin telah mempengaruhi ketinggiannya.
Baca Juga: 5 Pesona Cantik Gunung Semeru, Tak Lekang Oleh Waktu
Sekitar 300 ahli dan surveyor Nepal dilibatkan, ada yang berjalan kaki hingga menggunakan helikopter untuk mencapai stasiun pengumpulan data. Tahun ini, China melakukan ekspedisi survei ke puncak Everest.
Seorang ahli di Biro Survei dan Pemetaan Nasional, Dang Yamin menyebutkan pengukuran rata-rata yang dilakukan oleh Nepal dan China sudah sesuai dengan aturan ilmiah. Hal ini menjadi akhir dari spekulasi selama bertahun-tahun.
(Sazili Mustofa)