JAKARTA – Elon Musk kini tengah membangun konstelasi satelit luar angkasa untuk akses internet broadband dan aplikasi militer secara global. Pertama disusun pada Mei 2019, perusahaan itu telah berhasil mengirimkan 653 satelit ke lintasan orbit.
Dengan kloter pengiriman paling baru dilaksanakan pada 18 Agustus melalui misi ke-14 Falcon 9 dari SpaceX.
Proyek ini tentunya tampak menguntungkan, mengingat internet menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan di era modern. Namun di balik manfaatnya, para astronom merasa proyek tersebut tidak secemerlang yang terlihat.
Dilansir Tech Times, para astronom dan American Astronomical Society (AAS) menyimpulkan bahwa satelit internet orbit rendah bumi seperti milik Starlink dapat mengganggu studi ilmiah.
Hal ini sebenarnya bukanlah keluhan baru dari para astronom. Sebelumnya dilaporkan Spaceflight Now, pada peluncuran 18 Agustus lalu hal ini juga sempat disinggung bahwa satelit Starlink dapat memantulkan illuminasi cahaya matahari.
Pantulan ini dianggap mengganggu karena dapat terlihat dari teleskop Bumi saat melakukan pengamatan luar angkasa sehingga SpaceX harus memasang pelindung khusus saat melakukan peluncuran roket.