JAKARTA - Huawei diperkirakan akan terpukul di pasar ponsel pintar tahun ini karena larangan ekspor Amerika Serikat, dikutip Arstechnica.
Laporan menunjukkan penurunan pengapalan ponsel di 2020, yakni 190-200 juta smartphone. Dibandingkan tahun lalu, pengapalan ponsel mencapai 240 juta. Dengan demikian, ada penurunan 20-26 persen.
Larangan ekspor melarang perusahaan AS untuk menyediakan Huawei dengan suku cadang dan layanan. Larangan ekspor AS terutama memengaruhi akses Huawei ke perangkat lunak ponsel.
Larangan itu memblokir perusahaan dari mengakses ekosistem Android, termasuk Play Store dan jutaan aplikasinya, layanan Google Play, dan aplikasi Google seperti Gmail, Google Maps, Chrome, YouTube, Google Assistant, dan banyak lagi.
Larangan itu juga berarti Huawei tidak dapat membawa aplikasi buatan AS di toko aplikasinya, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Snapchat, Netflix, Uber, Lyft, Amazon, Twitter, dan banyak aplikasi lain.
Kurangnya akses Huawei ke teknologi AS tidak benar-benar mempengaruhi perusahaan untuk menciptakan smartphone.
Huawei mengatakan telah mempersiapkan larangan seperti ini dan sekarang secara teratur membangun smartphone dengan nol komponen AS.
(Ahmad Luthfi)