TOKYO - Penguatan aspek penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi kendaraan jadi fokus aliansi bersama Nissan, Renault, dan Mitsubishi dalam waktu dekat. Bahkan, wujud nyata kerjasama ketiganya berupa perusahaan baru di bidang R&D tersebut siap terbentuk pada tahun depan.
Pengumuman rencana konkret pendirian perusahaan tersebut diperkirakan terjadi pada Januari 2020 mendatang. Laporan mengenai pendirian perusahaan ini diungkap oleh laman Jepang, Kyodo, pada akhir pekan lalu, dengan mengutip pernyataan sumber yang dekat dengan aliansi tersebut.

Pembentukan lembaga usaha khusus untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan dari aliansi ini, juga bertujuan mempererat hubungan ketiganya. Termasuk dengan merekrut sekretaris jenderal untuk memimpin lembaga R&D serta keseluruhan kolaborasi dalam aliansi secara keseluruhan.
Belum diketahui persis basis lokasi unit usaha R&D anyar ini nantinya. Dengan petunjuk sementara bahwa pengembangan yang dilakukan, akan mencakup teknologi otomotif mutakhir untuk diterapkan di masa mendatang.
Sinyal adanya pergeseran fokus pada pengembangan teknologi maupun komponen sebenarnya didapat dengan langkah Nissan, menghentikan kegiatan produksi dan penjualan merek Datsun di Tanah Air. Nantinya, fasilitas itu akan beralih fungsi menjadi modal pengembangan serta pembuatan komponen secara lokal.
Bahkan bocoran tentang rencana masa depan Nissan itu disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Putu Juli Ardika. "Nissan sendiri masih akan melanjutkan operasinya di Indonesia, tidak hengkang," ujarnya beberapa waktu lalu.

Pendirian unit pengembangan teknologi kendaraan bermotor, sekaligus menandai babak baru berjalannya aliansi tiga produsen ini. Goncangan hebat sempat dialami aliansi, utamanya setelah mantan CEO Nissan Carlos Ghosn ditangkap pihak berwenang Jepang karena skandal keuangan.
(Mufrod)