Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dibutuhkan Kesadaran Pengendara saat Melintasi Pelican Crossing

Mufrod , Jurnalis-Senin, 30 Juli 2018 |17:44 WIB
Dibutuhkan Kesadaran Pengendara saat Melintasi Pelican Crossing
Pelican crossing di HI (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Rencana Pemerintah DKI Jakarta mengubah Jalur Penyeberangan orang (JPO) dengan pedestrian light controlled crossing (Pelican Crossing) di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dinilai kurang aman bagi pejalan kaki.

Hal tersebut menurut Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), karena kurangnya kesadaran para pengendara dan pengemudi di Indonesia terhadap hak serta keselamatan pejalan kaki.

 

Di beberapa jam sibuk, ungkap Jusri, masih banyak pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar yang secara jelas itu merupakan hak dari pejalan kaki. Risiko berbahaya sangat besar ketika kesadaran kecil seperti itu saja tidak diindahkan.

"Pelican Crossing akan maksimal seperti di beberapa negara, jika kesadaran pengendara dan pengemudinya tinggi," papar Jusri.

Pelican Crossing sendiri sama dengan zebra cross yang ada saat ini, pembedanya hanya adanya rambu dan tanda suara yang harus diperhatikan pengendara saat ada orang yang ingin menyeberang.

 

Hal Senada juga Edo Rusyanto, koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), dibutuhkan kesadaran antara pengguna jalan khususnya pengendara mobil dan motor terhadap rambu maupun sinyal yang terdapat pada Pelican Crossing.

"Harus ada kesadaran pengendara saat melintasi Pelican Crossing, mengingat tak ada batas keamanan selain rambu dan sinyal suara saat orang tengah menyeberang jalan," pungkasnya.

(Mufrod)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement