Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Blaise Pascal, Matematikawan Penemu Mesin Hitung

Azizah Fitria Nur Chandani , Jurnalis-Rabu, 07 Maret 2018 |15:36 WIB
Kisah Blaise Pascal, Matematikawan Penemu Mesin Hitung
Ilustrasi mesin hitung (Foto: Shuterstock)
A
A
A

JAKARTA - Blaise Pascal dikenal sebagai seorang matematikawan dan penemu mesin hitung. Selain itu, ia juga master bahasa Prancis dan seorang filsuf religius yang agung. Dia mulai memberikan kontribusi untuk matematika pada usia yang sangat muda dan bahasa pemrograman komputer "Pascal" dinamai menurut namanya.

Dilansir dari Ensiklopedia of World Biography, Blaise Pascal lahir di Clermont-Ferrand, Prancis, pada 19 Juni 1623. Ayahnya, Étienne, diketahui sebagai seorang pegawai negeri yang bertugas sebagai penasihat raja dan ibu Blaise, Antoinette, meninggal pada tahun 1626. Blaise berusia tiga tahun saat itu dan memiliki dua saudara perempuan, Gilberte dan Jacqueline. Pada 1631 keluarga tersebut pindah ke Paris, Prancis.

Ayah Blaise tidak menyukai cara mengajar di sekolah dan menginstruksikan ketiga anaknya belajar sendiri di rumah dan ia memberi penekanan khusus pada pembelajaran bahasa Latin dan bahasa Yunani. Ia tidak mengekspos Blaise ke geometri karena ia merasa topik itu terlalu menggoda dan atraktif. Ia berpikir bahwa jika terkena geometri dan matematika terlalu cepat, Blaise akan meninggalkan pelajaran klasik.

Larangan terhadap matematika ini hanya membuat Blaise semakin penasaran dan dirinya bereksperimen dengan sosok geometris. Saat berusia 12 tahun, ia mulai menghadiri pertemuan akademi matematika dengan ayahnya. Sarjana lainnya berpikir bahwa dia tidak menghadiri pertemuan sampai berusia sekira 16 tahun.

Baca juga: Samuel Colt, Pencipta Senjata Revolver Sejak 1873

Pada tahun 1640 keluarga Pascal pindah ke Rouen, Prancis, Blaise bekerja sangat keras tapi sering sekali kondisi kesehatannya buruk. Selama itu, ia mengembangkan teorema baru atau rumus matematika yang bisa dibuktikan dalam geometri. Terkadang ia menyebut teorema ini sebagai "heksagram mistik", tentunya ini sangat berbeda dengan geometri yang berhubungan dengan properti yang diukur dari figur.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement