Jam tersebut menunjukkan waktu dalam tujuh cara, yakni hari, minggu, bulan, fase bulan, waktu Jepang dan waktu Surya. Butuh waktu tiga tahun bagi Tanaka untuk menciptakan jam yang tersusun oleh lebih dari 1.000 bagian dengan alat-alat sederhana. Ia juga orang yang menciptakan planetarium pertama di Jepang.
Pada 2004, pemerintah Jepang berusaha membuat replika karya Tanaka. Butuh lebih dari 100 insinyur selama enam bulan untuk membuatnya, dan mereka merasa mustahil untuk membuat salinan dari beberapa bagian.
Kyoto menjadi kota yang tidak aman bagi masyarakat yang terlibat dengan teknologi dan pengaruh asing saat itu sehingga Tanaka pindah ke Saga di Kyushu.
Di Saga, Tanaka merancang dan membangun lokomotif uap domestik dan kapal uap pertama di Jepang. Menginjak usia pertengahan 60, ia kembali ke prefektur Fukuoka dan membantu pengembangan berbagai senjata modern.
Di usia 74 tahun, Tanaka diundang untuk membuat telegraf di Tokyo. Ia kemudian pindah ke Ginza dan menyewa kuil dua lantai yang kini dikenal dengan Roppongi.