JAKARTA - Berbicara soal peri, mungkin dibayangan Anda peri merupakan makhluk kecil yang berkelip-kelip seperti yang ada di film. Pada abad ke-18, 19, dan awal abad 20, peri dilihat dan dibicarakan dalam arti yang sama dengan Bigfoot saat ini.
Terlepas dari skeptisme modern mengenai peri, pertemuan aneh dan penampakan terus dilaporkan dan berikut ini beberapa penampakan yang dilaporkan seperti dikutip dari Listverse, Rabu (30/8/2017).
Malam untuk Mengingat
Saat itu merupakan malam musim panas di 2005, ketika seorang pria yang diidentifikasi hanya sebagai "J.F" mengklaim bahwa ia dan pacarnya merupakan bagian dari grup yang mengunjungi rumah seorang teman di Chicora, Pennsylvania. Rumah itu berada di daerah berhutan lebat dan mereka menyaksikan matahari terbenam dari dek belakang rumah.
Mereka terus mengobrol dan nongkrong saat malam semakin gelap dan dingin, dek diterangi oleh satu sorotan. Kemudian, mereka mendengar suara bising di pot tanaman di dekat sorotan, dan semua orang berpaling melihat seseuatu yang tertiup angin dari pot. Makhluk itu tingginya sekira 30 cm. Ia memiliki kepala manusia dengan telinga panjang dan runcing dan sesuatu yang melilit tubuhnya.
Ia berhenti sejenak di udara, hanya di antara sorotan dan orang-orang. Kemudian sayapnya terbuka, membuka bungkus dari tubuh perempuan yang tampaknya merupakan betina. Sayapnya berwarna seperti kalelawar karena mereka tampak seperti selaput membentang dari jari-jarinya hingga jari kakinya, dan pembuluh darah bisa terlihat di mana lampu sorotnya menerangi.
Tapi, secara keseluruhan, sayapnya mirip dengan kupu-kupu. Seluruh makhluk kecil itu tampak sedikit bersinar dengan cahaya kehijauan. Setelah beberapa saat berdiri di tempat, si kecil itu mengepakkan sayap di dek seperti kupu-kupu di atas kepala kelompok dan pergi ke hutan yang gelap. Satu-satunya kata yang bisa disetujui kelompok untuk menyebut makhluk aneh itu ialah "peri".
Inggris 1973
Mary Treadgold, seorang penulis buku anak di Inggris sedang naik bus di Isle of Mull pada 1973, ketika bus tersebut berhenti di pinggir jalan untuk membiarkan sebuah mobil yang lewat melewatinya. Saat Treadgold melihat ke seberang gambur di sisi jalan, ia melihat pemuda dengan sekop menggali lubang di dekat petak heather.
Pemuda itu menarik perhatiannya karena dua hal. Pertama, ia berpose dengan kaki di sekop yang siap mendorong ke dalam tanah. Namun tak bergerak, seolah beku dalam posisi mencoba. Kedua, tingginya hanya sekira 45 cm.
Dia mengenakan overall biru dan kemeja putih, yang sepertinya tampak bersinar dengan lengan baju digulung. Ia juga memiliki rambut coklat keriting dan sebuah karung di tanah di sampingnya. Treadgold menatap pemuda itu sekira empat detik, cukup lama untuk memastikan bahwa ia melihat makhluk hidup yang sebenarnya dan bukan patung. Kemudian bus mulai berjalan. Ia mencoba berbalik untuk melihat ke belakang tapi tak cukup cepat.
Peri Berbulu
Pada 1948, Mr E.J.A Reynold baru berusia 10 tahun saat ia mengunjungi Horsham, Inggris, saat liburan musim panas sekolah. Dia keluar satu malam diterangi cahaya bulan untuk mengatur perangkat kelinci dan kemudian menunggu di dekatnya untuk melihat apakah dia akan menangkap apapun.
Setelah beberapa saat menunggu dengan tenang, pria seberat 45 cm yang ditutupi rambut melangkah keluar dari semak blackberry di dekat anak laki-laki itu. Pengunjung aneh ini sepertinya tak tahu bahwa anak laki-laki itu ada di sana, jadi Reynold bisa melihat pria aneh itu dengan baik.
Wajahnya telanjang dan kasar dengan hidung tajam. Lengannya tampaknya lebih panjang dibandingkan tubuhnya. Setelah beberapa saat, orang aneh melangkah kembali ke semak-semak. Pasangan Reynold menertawakannya saat ia bercerita tentang melihat pria kecil itu.
Beberapa hari kemudian, Reynold mungkin menutup mulutnya saat naik di atas bus tingkat dua melalui Horsham dan melihat pria kecil berbulu yang berjalan melintasi kebun di kota, kali ini di siang bolong.
Pesky Pixies
Dalam edisi 1928 tentang Transactions of the Devonshire Association, sebuah surat yang ditulis oleh Mrs. G Herbert menceritakan dua insiden aneh yang dia alami yang dia rasakan sebagai bukti peri.
Pada 1897, ketika Herbert berusia tujuh tahun dan keluar pada suatu sore, ia melihat seorang pria kecil, tingginya sekira 45 cm di bawah batu besar yang menjorok di Dartmoor, Inggris. Ia memiliki wajah yang kurus dan memakai topi runcing yang melengkung sedikit kedepan, sebuah doublet, dan celana pendek. Tiba-tiba, dia lenyap. Terkejut, gadis muda itu berlari pulang dan memberitahu ibunya apa yang telah dilihatnya.
(Dini Listiyani)