Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Virus Simda Botnet Serang PC di 190 Negara

Wahyu Noor Hasan , Jurnalis-Rabu, 15 April 2015 |10:03 WIB
Virus Simda Botnet Serang PC di 190 Negara
Foto Informasi Grafis Serangan Simda Botnet di 190 Negara (Foto : Securelist)
A
A
A

Operasi juga melibatkan petugas dari Dutch National High Tech Crime Unit (NHTCU) di Belanda, Federal Bureau of Investigation (FBI) di Amerika Serikat, Police Grand-Ducale Section Nouvelles Technologies di Luxembourg, dan Russian Ministry of the Interior’s Cybercrime Department “K” yang didukung oleh the INTERPOL National Central Bureau di Moskow.

Ini diharapkan secara signifikan dapat menghentikan operasi Simba. Tindakan ini akan meningkatkan biaya dan risiko dari para penjahat cyber yang bermaksud untuk melanjutkan bisnis ilegal mereka, dan mencegah komputer korban berpartisipasi dalam rencana jahat.

Simda didistribusikan melalui sejumlah situs terinfeksi yang memang diarahkan untuk mengeksploitasi kit. Para penyerang meretas situs web/server yang sah sehingga halaman web yang ditujukan untuk pengunjung ini mengandung kode berbahaya. Ketika pengguna menelusuri halaman-halaman ini, kode berbahaya secara diam-diam memasukkan konten dari situs yang tereksploitasi dan menginfeksi PC.

Simda telah terlihat di lebih dari 190 negara, termasuk AS, Inggris, Rusia, Kanada, dan Turki yang terkena dampak terburuk. Bot ini diyakini telah menginfeksi 770, 000 komputer di seluruh dunia, dengan sebagian besar korban berada di AS, yang terinfeksi sebanyak 90 ribu dari awal 2015.

Untuk mengecek apakah PC mereka terinfeksi, pengguna cukup mengecek di website khusus bernama CheckIP. Di dalam situs akan diterangkan IP computer pengguna, serta lokasi akses, dan informasi mengenai terinfeksi atau tidaknya PC yang digunakan.

(Amril Amarullah (Okezone))

Halaman:
Lihat Semua
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement