Hillary Clinton, Limousine, dan Mobil Van Bernama "Scooby Doo"

Anton Suhartono , Jurnalis-Rabu, 15 April 2015 |07:28 WIB

Hillary Clinton menggunakan van yang diberi nama Scooby Doo sebagai kendaraan untuk menunjang kampanye Pilpres AS (Foto: Reuters)

NEW YORK - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, menggunakan mobil van antipeluru saat berangkat dari rumahnya di Chappaqua, New York, ke kantor tim sukses kampanyenya di Monticello, Lowa. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu memutuskan maju dalam Pemilihan Presiden AS 2016.

Uniknya, mantan Ibu Negara itu tidak menggunakan mobil mewah seperti layaknya mantan pejabat, melainkan sebuah van yang ia beri nama Scooby Doo, tokoh kartun yang muncul di era 1960-an.

Dinamakan Scooby karena Hillary teringat dengan Mysteri Machine, kendaraan van yang digunakan oleh pemeran utama kartun tersebut.

"Dia suka dengan Scooby van-nya," demikian komentar direktur komunikasi tim kampanye Hillary, Jen Palmieri, di akun Twitter-nya, seperti dikutip dari Time.

Mobil itu didesain untuk membantu Hillary agar bisa lebih dekat dengan warga AS di masa kampanyenya. Sebuah strategi yang pernah digunakannya saat kampanye Pemilihan Anggota Senat New York pada 2000 dan berhasil.

Seorang jurnalis Daniel Halper, mengomentari apa yang dilakukan Hillary yang menaiki van saat pemilihan anggota senat di tahun 2000. Saat itu Hillary menyandang status Ibu Negara.

"Mereka berkeliling New York menggunakan van berlapis baja berwarna coklat yang kami sebut dengan Mystery Machine Scooby Doo. Dalam sebuah wawancara, seorang agen (Secret Service) mengatakan kepada saya, ‘Itu karena Hillary dan stafnya keberatan menggunakan lomousine yang biasa digunakan Ibu Negara. Mereka mengeleluh, konteksnya tidak tepat untuk seorang calon senator yang ingin tampil sebagai perempuan yang merakyat, bukan produk Gedung Putih',” ungkap Halper menirukan anggota Secret Service tersebut.

Hillary sendiri tidak duduk di balik setir kemudi. Ia mengaku terakhir kali mengemudikan mobil pada 1996. Ia memercayakan setir pada seorang anggota Secret Service.

(Anton Suhartono)