Cloudflare Beberkan Penyebab Gangguan yang Lumpuhkan X dan ChatGPT

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 19 November 2025 10:55 WIB
Cloudflare.
Share :

JAKARTA Cloudflare mengalami gangguan terburuk sejak 2019 yang membuat sejumlah layanan besar, termasuk X dan ChatGPT, sempat offline selama beberapa jam. Belakangan terungkap bahwa masalah ini bukan akibat serangan siber, melainkan kesalahan teknis pada sistem database Cloudflare.

Dalam sebuah tulisan blog yang dipublikasikan pada Selasa malam (18/11/2025), CEO sekaligus pendiri Cloudflare, Matthew Prince, menjelaskan bahwa gangguan tersebut berasal dari sistem Bot Management, yaitu fitur yang seharusnya mengatur bot atau mesin otomatis mana saja yang boleh mengakses situs melalui jaringan Cloudflare.

Cloudflare mengungkap tahun lalu bahwa sekitar 20 persen dari seluruh internet berjalan lewat jaringannya. Jaringan ini berfungsi menjaga situs tetap online saat trafik melonjak atau saat ada serangan DDoS. Namun gangguan kali ini membuat banyak layanan besar lumpuh selama beberapa jam, termasuk X, ChatGPT, dan Downdetector, mirip dengan gangguan yang pernah dialami Microsoft Azure dan Amazon Web Services.

Sistem kontrol bot Cloudflare biasanya dipakai untuk menghadapi masalah seperti bot yang mengambil data untuk melatih AI. Bahkan, Cloudflare baru-baru ini memperkenalkan sistem bernama AI Labyrinth, yang menggunakan konten buatan AI untuk memperlambat dan membingungkan bot nakal yang tidak patuh aturan “no crawl.”

 

Namun, gangguan kali ini bukan disebabkan oleh teknologi AI, DNS, atau serangan siber besar.

Dilansir The Verge, Cloudflare menjelaskan bahwa masalah muncul karena perubahan izin pada database. Menurut Prince, model machine learning yang dipakai untuk menilai bot memiliki file konfigurasi yang terus diperbarui. Sayangnya, perubahan pada sistem query database (ClickHouse) membuat file itu berisi banyak data duplikat.

Akibatnya, file konfigurasi tumbuh terlalu besar hingga melewati batas memori yang ditentukan. Hal ini membuat sistem inti Cloudflare yang bertugas memproses trafik pelanggan menjadi down. Dampaknya, beberapa perusahaan yang memakai aturan Cloudflare untuk memblokir bot justru salah mendeteksi trafik asli sebagai bot, sehingga akses pengguna nyata ikut terputus. Sementara pelanggan yang tidak memakai skor bot tetap aman.

Untuk mencegah hal serupa, Cloudflare menyiapkan empat langkah:

  • Memperketat cara sistem membaca file konfigurasi buatan Cloudflare, sama seperti input dari pengguna.
  • Menambahkan lebih banyak tombol darurat global (kill switch) untuk mematikan fitur bermasalah.
  • Menghapus kemungkinan laporan error atau core dump membebani sistem.
  • Meninjau ulang skenario kegagalan di semua modul inti proxy.
     

Dengan langkah-langkah perbaikan yang telah diumumkan, Cloudflare berupaya memastikan gangguan serupa tidak kembali terjadi. Meski konsentrasi layanan internet pada segelintir penyedia besar membuat risiko outage tetap ada, perusahaan menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem inti, menambah mekanisme darurat, serta meninjau ulang potensi kegagalan di seluruh modul. Upaya ini diharapkan dapat menjaga keandalan jaringan yang menopang hampir seperlima aktivitas internet global.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya