JAKARTA – Cloudflare mengalami gangguan terburuk sejak 2019 yang membuat sejumlah layanan besar, termasuk X dan ChatGPT, sempat offline selama beberapa jam. Belakangan terungkap bahwa masalah ini bukan akibat serangan siber, melainkan kesalahan teknis pada sistem database Cloudflare.
Dalam sebuah tulisan blog yang dipublikasikan pada Selasa malam (18/11/2025), CEO sekaligus pendiri Cloudflare, Matthew Prince, menjelaskan bahwa gangguan tersebut berasal dari sistem Bot Management, yaitu fitur yang seharusnya mengatur bot atau mesin otomatis mana saja yang boleh mengakses situs melalui jaringan Cloudflare.
Cloudflare mengungkap tahun lalu bahwa sekitar 20 persen dari seluruh internet berjalan lewat jaringannya. Jaringan ini berfungsi menjaga situs tetap online saat trafik melonjak atau saat ada serangan DDoS. Namun gangguan kali ini membuat banyak layanan besar lumpuh selama beberapa jam, termasuk X, ChatGPT, dan Downdetector, mirip dengan gangguan yang pernah dialami Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
Sistem kontrol bot Cloudflare biasanya dipakai untuk menghadapi masalah seperti bot yang mengambil data untuk melatih AI. Bahkan, Cloudflare baru-baru ini memperkenalkan sistem bernama AI Labyrinth, yang menggunakan konten buatan AI untuk memperlambat dan membingungkan bot nakal yang tidak patuh aturan “no crawl.”