Pasar Lesu, Mazda Revisi Target Penjualan Jadi Cuma 3.500 Unit

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Rabu 08 Oktober 2025 10:41 WIB
Pasar Lesu, Mazda Revisi Target Penjualan Jadi Cuma 3.500 Unit (Ilustrasi/Okezone/Erha A Ramadhoni)
Share :

JAKARTA - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mazda di Indonesia, merevisi target penjualan tahun ini. Hal ini lantaran kondisi pasar yang lesu sepanjang 2025. 

1. Revisi Target

Sebagai informasi, berdasarkan data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) secara wholesales, distribusi mobil secara domestik pada Januari-Agustus 2025 sebesar 500.951 unit. Jumlah itu turun 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 560.552 unit.

Chief Operating Officer PT EMI, Ricky Thio mengatakan, pihaknya memutuskan merevisi target tahun ini karena pasar yang melemah. Menurutnya, ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi situasi yang ada saat ini.

"Kami menyesuaikan target menjadi 3.500 unit tahun ini, lebih rendah dari tahun lalu," kata Ricky di Jakarta, dikutip pada Rabu (8/10/2025).

Ia menilai, kondisi pasar saat ini tidak sama dengan tahun lalu. 

Sebelumnya, Mazda optimistis dapat menjual 4.800 unit mobil dari seluruh model di Indonesia tahun ini. Namun, dari Januari hingga Agustus 2025, penjualan mobil Mazda baru mencapai 1.994 unit. Jumlah itu turun 34,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ricky mengungkapkan pelemahan terjadi pada seluruh lini model, baik kelas menengah hingga kelas atas. Oleh sebab itu, Mazda memutuskan tak memasang target besar pada tahun ini karena pasar otomotif nasional sedang melemah.

"(Tantangannya) market-nya. Kalau tahun lalu market-nya kira-kira 899 ribu unit, kalau enggak salah. Tahun ini kan landing-nya 750 ribu-780 ribu unit, kalau enggak salah. Jadi buying power-nya itu memang turun," ujarnya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya