Perang Harga Mobil di Indonesia Memanas, Brand China Ini Anggap Bagus Buat Konsumen

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Kamis 03 Juli 2025 10:25 WIB
Perang Harga Mobil di Indonesia Memanas, Brand China Ini Anggap Bagus Buat Konsumen (Okezone/Erha A Ramadhoni)
Share :

JAKARTA - Perang harga mobil mulai terjadi di Indonesia. Di tengah kondisi pasar yang lesu, sejumlah brand mulai membanting harga untuk dapat menggenjot penjualan. 

1. Perang Harga Mobil

Beberapa brand yang menurunkan harga jual kendaraannya adalah Chery, Jetour, hingga Honda. 
Belum lama ini Honda menurunkan harga HR-V meski telah dibenamkan teknologi hybrid. Brand asal Jepang itu memangkas harga hingga Rp60 jutaan untuk trim tertinggi yakni RS Turbo yang dijual Rp551 juta digantikan RS e:HEV yang dijual Rp488 juta.

Teranyar, Chery menurunkan harga C5 dan E5, yang sebelumnya dijual dengan nama Omoda 5 dan Omoda E5. Chery bahkan memangkas harga mulai Rp50 juta hingga Rp100 juta dengan penyegaran fitur pada kedua model tersebut.

2. Respons Jaecoo

Meski brand asal Jepang mulai berani menurunkan harga jual, Jaecoo sebagai salah satu merek China di Indonesia tak khawatir dengan itu. Hal ini lantaran Jaecoo memiliki banyak line-up dan berada di bawah naungan Grup Chery.

"Enggaklah (khawatir-red). Kalau itu kita cukup pede untuk bersaing di Indonesia. Karena kan kita bukan grup kecil. Chery kan grup yang begitu besar. Kita punya banyak line up, kita punya banyak inovasi teknologi," kata Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto, di BSD, Tangerang, Senin (30/6/2025).

Selain itu, Ryan menyebut pihaknya berupaya memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Pihaknya juga memastikan akan menjaga harga dan nilai dari mobil yang mereka tawarkan.

 

"Kita dari Jaecoo juga harus gimana caranya menghasilkan produk-produk yang inovatifnya dan baik gitu kan, value-nya bagus untuk kustomer Indonesia. Jadi kita kasih mobil yang harganya sekian dan valuenya juga lebih tinggi bahkan kan lebih baik," ujarnya.

Meski ada kekhawatiran akan perang harga yang terjadi, Ryan menganggap hal tersebut baik buat konsumen. Itu karena konsumen akan lebih mudah dalam memiliki kendaraan baru dengan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan fitur.

"Kalau misalnya harga, ya balik lagi sih ke konsumen. Karena semakin banyak variasi di market kan sebenarnya makin bagus. Jadi harga tetap kompetitif, konsumen bisa ngelihat nanti karena enggak cuma harga ya, tapi kan balik lagi ke fiturnya seperti apa, driving feeling-nya seperti apa. Itu juga kustomer harus coba rasanya seperti apa gitu," ucapnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya