Namun, seorang pemasok Thailand meragukan pernyataan ini, dengan mengklaim pekerja lokal telah diberhentikan pada akhir Mei. Disebutkan juga sejumlah diler dan pemasok telah rugi besar.
Kabarnya, beban keuangan Hozon cukup besar, dengan utang yang mencapai hampir 10 miliar yuan (sekitar Rp22,7 triliunan). Upaya sebelumnya untuk mengubah utang menjadi ekuitas dan mengamankan pendanaan baru hanya menunjukkan sedikit kemajuan.
Di tengah keuangan Neta yang bermasalah, laporan terpisah dari Bangkok Post mengindikasikan, produsen mobil China itu mungkin harus membayar kembali subsidi jika mereka gagal mematuhi ketentuan subsidi, seperti dikatakan Wakil Menteri Keuangan Thailand, Paopoom Rojanasakul.
(Erha Aprili Ramadhoni)