JAKARTA - Jetour Dashing resmi diluncurkan di Indonesia dengan harga Rp403,8 juta hingga Rp434,8 juta. Jetour Dashing merupakan SUV yang mengusung mesin pembakaran internal digabungkan dengan turbo dan transmisi otomatis kopling ganda atau DCT.
Redaksi Okezone berkesempatan menjajal Jetour Dashing dalam acara bertajuk "The Dashing Experience". Acara ini diikuti sebanyak 20 media yang terbagi dalam lima mobil, yang artinya satu unit berisi empat orang.
Rute yang diberikan adalah Bandung-Jakarta dengan jarak sekitar 155 kilometer. Perjalanan diwarnai cuaca yang cukup cerah sehingga bisa maksimal dalam memacu Jetour Dashing dan merasakan performanya.
Itu karena mobil ini menggunakan mesin 4 silinter 1,5 liter turbocharger dengan transmisi 6-percepatan DCT. Tenaganya diklaim mencapai 156 PS dan torsi puncak 230 Nm. Dari 0-100 km/jam hanya butuh 10,5 detik.
Penggunaan transmisi DCT sangat terasa ketika akselerasi awal, di mana akan ada jeda ketika menginjak pedal. Mesin baru akan merespons sekitar lebih dari satu detik sehingga pengemudi disarankan tidak menginjak pedal terlalu dalam.
Salah satu yang unik dari sektor transmisi adalah memiliki karakter seperti model konvensional atau CVT. Perpindahan gigi terasa sangat lembut dan halus, bahkan hampir tak terasa saat berpindah di setiap gigi.
Performa yang ditawarkan Jetour Dashing juga memenuhi keinginan pengemudi, terutama saat berada di jalan tol. Ini terbukti ketika melintasi tol Cipularang dengan kondisi jalan tanjakan dan turunan.
Penggunaan turbo membuat mobil lebih bertenaga dan dengan mudah melewati jalan menanjak. Jetour Dashing juga terasa lebih stabil berkat penggunaan velg berukuran 19 inci, yang menjadi terbesar di kelasnya.
Ketika memasuki ruas tol Jakarta-Cikampek, rombongan memasuki jalan layang MBZ. Meskipun jalanan tidak mulus, suspensi independen yang diterapkan di keempat roda mobil ini berhasil meredam guncangan dengan baik.
Bantingan yang ditawarkan cukup nyaman untuk pemakaian sehari-hari. Hanya saja, untuk kursi penumpang belakang masih sedikit keras. Tapi secara keseluruhan, karakter suspensinya berada di tengah-tengah, tidak keras tapi juga tidak empuk.
Soal sensasi di balik kemudi, kursinya cukup ergonomis dengan posisi setir dan jok yang bisa diatur sesuai keinginan. Tapi, terasa posisi duduknya cukup rendah yang membuat visibilitas ke depan agak terbatas bagi pengemudi dengan tinggi 165 cm.
Selain itu, bentuk kap mesin dengan kontur lekukan membuat mobil terasa sangat tinggi. Tapi, ini bisa teratasi dengan fitur ketinggian jok pengemudi yang dapat disesuaikan agar pandangan jauh lebih baik.
Untuk mendapatkan ruang kabin yang tinggi, jok belakang juga dibuat lebih rendah. Ketika duduk, terasa seperti berada di mobil sedan. Ini membuat pandangan ke depan terganggu, khususnya bagi ketinggian rata-rata orang Indonesia.
Jetour Dashing juga memiliki keunggulan dibanding mobil sekelasnya, yakni kamera 540 derajat. Ini dapat membantu pengemudi melihat kondisi sekitar mobil secara lebih luas.
(Erha Aprili Ramadhoni)