JAKARTA - Aplikasi cari jodoh, Tinder, menghadapi penurunan pengguna. Untuk mengatasinya, Tinder akan meluncurkan sejumlah fitur yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).
Dalam rilis pendapatan Q4, perusahaan mencatat, rekomendasi yang dikurasi AI akan memberikan lebih banyak "kecocokan yang dipersonalisasi dan menarik."
CFO Match Group, Gary Swidler, menegaskan, pencocokan AI akan menjadi pelengkap, bukan pengganti.
"Kami ingin melihat sejumlah besar orang terlibat dengan fitur itu dan mencobanya Kami juga ingin melihat peningkatan dalam kualitas pencocokan," kata Swidler, melansir Tech Crunch, Sabtu (8/2/2025).
“Kami ingin melihat produk tersebut benar-benar memberikan hasil bagi orang-orang dalam hal peningkatan kualitas kecocokan yang akan meningkatkan persepsi produk, yang akan membantu kami mendorong pertumbuhan pengguna,” tuturnya.
Fitur AI lain yang juga disebutkan dalam panggilan tersebut adalah AI Photo Finder, yang membantu pengguna memilih foto profil terbaik untuk profil kencan mereka. Fitur ini diluncurkan tahun lalu.
Seiring berjalannya waktu, para pengguna muda mulai bosan dengan kencan daring, yang menurut mereka tidak lagi terasa spontan dan menyenangkan, melainkan lebih seperti pekerjaan.
Di tengah masalah keamanan dan privasi, perilaku buruk dari sesama pengguna aplikasi kencan, dan kesadaran bahwa aplikasi ini telah menghadirkan ilusi pilihan. Padahal, pada kenyataannya, potensi kecocokan mereka lebih terbatas. Konsumen pun telah meninggalkan Tinder dan aplikasi lainnya.