Kesepakatan AI antara Microsoft-OpenAI dan Google-Samsung Diawasi Uni Eropa, Kenapa?

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Sabtu 29 Juni 2024 18:37 WIB
Kesepakatan AI antara Micosoft-OpenAI dan Google-Samsung diawasi Uni Eropa. (Reuters)
Share :

BRUSSELS - Kemitraan antara Microsoft dengan OpenAI dapat menghadapi penyelidikan antimonopoli Uni Eropa karena regulator menetapkan klausul eksklusivitas mereka. Di sisi lain, kesepakatan kecerdasan buatan Google dengan Samsung juga memicu pengawasan.

Melansir Reuters, Sabtu (29/6/2024), Kepala Antimonopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager pada Jumat mengatakan, pihaknya meminta pandangan pihak ketiga tambahan terkait hal ini. 

Vestager pada Maret lalu mengirimkan kuesioner ke Microsoft, Google, Facebook milik Meta, dan TikTok milik ByteDance serta perusahaan teknologi besar lainnya terkait kemitraan AI mereka.

“Kami telah meninjau balasannya, dan kini mengirimkan permintaan tindak lanjut atas informasi mengenai perjanjian antara Microsoft dan OpenAI. Untuk memahami apakah klausul eksklusivitas tertentu dapat berdampak negatif pada pesaing,” katanya dalam sebuah konferensi.

Reuters pertama kali melaporkan, regulator UE sedang mengembangkan kasus yang dapat mengarah pada penyelidikan terhadap kemitraan antara kedua perusahaan tersebut.

"Kami siap menjawab pertanyaan tambahan apa pun yang mungkin diajukan Komisi Eropa," kata juru bicara Microsoft.

Vestager menyebut, kemitraan Microsoft dengan OpenAI tidak akan tunduk pada aturan merger UE karena tidak adanya kontrol.

 

Meskipun induk OpenAI adalah organisasi nirlaba, Microsoft telah menginvestasikan 13 miliar dolar AS pada anak perusahaan nirlaba, yang akan setara dengan 49% saham. 

Vestager juga menyebutkan kekhawatiran tentang Big Tech yang menghalangi pengembang AI kecil untuk menjangkau pengguna dan bisnis.

“Kami juga mengirimkan permintaan informasi untuk lebih memahami dampak pengaturan Google dengan Samsung untuk melakukan pra-instal model kecil Gemini Nano pada perangkat Samsung tertentu,” katanya.

Diketahui, Google pada Januari lalu mencapai kesepakatan dengan perusahaan Korea Selatan untuk menyematkan teknologi kecerdasan buatan generatifnya di smartphone seri Samsung Galaxy S24.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya