4 Fakta Aplikasi Temu, yang Disebut Ancam UMKM Indonesia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 20 Juni 2024 13:36 WIB
Foto: Reuters.
Share :

3. Tuduhan jual produk kerja paksa

Sejak diluncurkan pada 2022, Temu mendapat kecaman atas tuduhan menggunakan kerja paksa dalam rantai pasokannya karena harganya yang rendah dan, tidak seperti Shein dan pengecer lainnya, perusahaan tersebut tidak mempublikasikan audit fasilitas manufakturnya untuk memastikan mereka tidak melakukan hal tersebut.

Sejak Mei 2023, Temu, bersama dengan Shein dan pengecer online lainnya yang memiliki pabrik di China, telah berada di bawah penyelidikan Kongres dari Komite Pemilihan DPR AS. Anggota parlemen juga menuduh perusahaan tersebut gagal mematuhi Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur dan secara ilegal memata-matai pelanggannya.

4. Kontroversi terkait data pengguna

Seperti banyak aplikasi lainnya, Temu juga mengumpulkan data dan informasi dari ponsel Anda. Namun, karena hubungannya dengan Partai Komunis China (PKC) Temu menjadi kontroversi di AS.

Dilansir USA Today, aplikasi Temu mengumpulkan data dari ponsel Anda sebagai berikut:

  • Informasi yang Anda berikan, seperti nama, alamat, dan nomor telepon Anda.
  • Detail yang Anda masukkan, seperti tanggal lahir, foto, dan profil media sosial Anda.
  • Sistem dan versi operasi ponsel atau komputer Anda, alamat IP Anda, lokasi GPS (jika Anda mengizinkannya), dan data penjelajahan.

Mereka juga mengumpulkan lebih banyak informasi tentang Anda dari sumber pihak ketiga, termasuk penjual Temu, catatan publik, media sosial, pialang data, biro kredit, dan mitra pemasaran.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya