Tarif Impor Mobil Listrik China Naik, Produsen Eropa Bersiap Hadapi Balasan Beijing

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Selasa 18 Juni 2024 18:05 WIB
BMW
Share :

JAKARTA - Komisi Uni Eropa akan menerapkan bea tambahan hingga 38,1% pada impor mobil listrik buatan China mulai Juli 2024. Kebijakan ini kemungkinan besar akan dibalas oleh Beijing.

Industri otomotif Eropa telah memperingatkan agar tidak menerapkan tarif tersebut. Produsen mobil Jerman adalah kelompok yang paling rentan terhadap tindakan balasan karena hampir sepertiga dari penjualan mereka berasal dari China pada 2023, menurut data perdagangan.

Produsen mobil kontinental lainnya sebagian besar telah mendivestasi bisnis mereka di China. Namun, mereka bisa terkena dampak tidak langsung melalui investasiya.

Melansir Reuters, Selasa (18/6/2024), berikut adalah merek-merek Eropa yang memiliki eksposur ke China :

Mercedes-Benz 

China menyumbang sepertiga dari penjualan unit dan hanya kurang dari satu dari lima mobil perusahaan yang dijual di sana diimpor dari Jerman.

Mereka mengekspor model kelas atas seperti S-Class dan Maybach ke China, sementara model kelas menengah diproduksi secara lokal. Analis ODDO BHF, Michaël Foundoukidis, mengungkapkan, tarif balasan terhadap mobil buatan Jerman dapat memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap keuntungan, kecuali jika diimbangi harga yang lebih tinggi.

BMW

Hampir sepertiga penjualan BMW berasal dari China. Namun, menurut laporan tahunannya hanya 13% yang berasal dari mobil impor, terutama kendaraan kelas atas.

Perusahaan ini memegang 75% saham dalam usaha patungan dengan Brilliance Automotive Tiongkok yang memproduksi mobil untuk dijual oleh grup Jerman di China, dan juga iX3 listrik untuk diekspor ke Eropa, yang akan termasuk dalam kelompok tersebut. 

Perusahaan patungan lainnya dengan Great Wall Motor Co memproduksi versi listrik dari Mini Cooper dan Mini Aceman di China untuk diekspor secara global. Kendaraan tujuan Eropa akan dikenakan tarif.

Volkswagen 

Volkswagen memegang pangsa pasar terbesar di China dengan 14,5%, dan menghasilkan sekitar 30% dari penjualannya.

Produksi lokal telah menurunkan penjualan impor dari Jerman menjadi hanya 2,5% dari penjualan di China, tidak termasuk Porsche. 

Perusahaan ini ingin meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 15% pada tahun 2030 dan mengurangi biaya sebesar 40% agar dapat bersaing lebih baik dengan brand dari China. 

BMW dan Volkswagen, yang memiliki usaha patungan dengan SAIC Motors yang memproduksi kendaraan listrik di Shanghai, pada bulan April menjanjikan lebih dari 5 miliar dolar AS untuk memperluas penelitian dan produksi di China.

Porsche

Produsen mobil mewah milik Volkswagen ini 21% penjualannya berasal dari China pada kuartal pertama. Semuanya merupakan kendaraan impor.

Namun, sektor premium memiliki keuntungan karena memiliki kekuatan penetapan harga tertinggi untuk membebankan tarif kepada konsumen.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya