Struktur batu yang menahan helm tersebut terpisah dari semua kuburan di gundukan pemakaman. Hal ini dianggap sebagai persembahan nazar.
"Kepada leluhur yang telah meninggal atau bagian dari praktik pemujaan yang berkaitan dengan keseluruhan gundukan tersebut dan bukan individu tertentu atau a kuburan," kata Potrebica.
Sementara itu, Direktur Museum Arkeologi yang juga peneliti, Domagoj Perkić menilai jika helm itu digunakan dalam pertempuran, bisa memberikan dampak psikologis terhadap musuh.
"Coba bayangkan seorang pejuang dengan (helm) berkilau di kepalanya, di bawah sinar matahari, pada malam sebelum pertempuran. Momen itu saja sudah membuat musuh kagum."
Pada 2020, para arkeolog menemukan helm lain dalam struktur batu di dekat gundukan kuburan, kata Potrebica. Seperti helm yang baru ditemukan, kemungkinan besar helm itu tidak dimaksudkan untuk satu orang atau kuburan.
Pusat Penelitian Prasejarah di Zagreb mengoordinasikan penelitian di situs Gomile dan berkolaborasi dengan para ilmuwan dari Museum Dubrovnik dan Institut Arkeologi di Kroasia.
(Erha Aprili Ramadhoni)