“Hybrid kan gabungan bensin sama motor listrik. Kalau di Honda di bawah 50 km/jam itu menggunakan baterai dan motor listrik. Kalau penggunaan di Jakarta, kebanyakan di kecepatan itu berarti penggerak listrik yang bekerja,” ungkapnya.
Selain insentif, kebijakan lain seperti bebas ganjil genap untuk mobil hybrid perlu diterapkan agar makin banyak orang yang memutuskan beralih ke elektrifikasi.
“Fasilitas pembebasan genap ganjil di Jakarta juga sangat baik diterapkan untuk teknologi hybrid di Kota Jakarta, karena kecepatan rendah di dalam kota, yang berfungsi adalah battery yang bebas emisi,” ucap dia.
Saat ini, Honda memiliki lini model mobil hybrid, seperti All New CR-V RS e:HEV dan All New Accord RS e: HEV. Kedua model tersebut meluncur di Indonesia pada tahun lalu dan berstatus CBU alias diimpor seutuhnya dari luar negeri.
(Erha Aprili Ramadhoni)