Namun, perekat yang digunakan memiliki beban angkut dan kecepatan maksimal.
Jika persyaratan tersebut dilanggar, maka bisa berisiko menyebabkan karet vulkanisir terlepas dan ban bisa mengalami pecah.
Ini dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengguna kendaraan lain akibat karet vulkanisir yang terlepas.
“Memang menambah usia pakai ban, tapi saya lupa untuk berapa lama, sudah lama tak pakai. Tapi, yang pasti itu tidak disarankan untuk jarak jauh,” ujar Iqbal.
“Penggunaan ban vulkanisir dilarang dipasang di depan, jadi harus di belakang. Jika terjadi hal yang tak diinginkan seperti karet lepas dan pecah ban, sopir masih bisa mengendalikan bus," tukasnya.
(Kurniawati Hasjanah)